Natuna _ ranaipos.com (RP) : Keberadaan potensi SAR baik sumber daya manusia (SDM) dan sarana serta prasarana yang terdiri dari unsur-unsur TNI/POLRI, instansi organisasi, komunitas hobi diharapkan mampu meminimalisir respon tim dalam penanganan kecelakaan, bencana maupun kondisi membahayakan manusia.
Peran serta potensi-potensi ini dapat terlihat dari keaktifan dan keikutsertaan ketika terjadi kecelakaan baik pelayaran, maupun penerbangan, bencana dan kondisi yang membahayakan manusia yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda dalam sambutannya pada agenda pembukaan acara rapat koordinasi SAR Daerah Tahun 2021 di Natuna Hotel, Selasa (27/09) pagi.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda dalam sambutannya menyampaikan kondisi ini yang mendasari perlu diadakannya pertemuan dan lokakarya pencarian dan pertolongan, pembinaan, dan pengendalian potensi SAR dalam rangka operasi pencarian dan pertolongan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya pelayanan operasi yang ada di wilayah kabupaten Natuna dan sekitarnya.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya rapat koordinasi sar daerah untuk menunjang kelancaran operasi operasional pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang pencarian dan pertolongan,” ujarnya.
Lanjutnya, sejauh ini upaya pemerintah kabupaten Natuna membangun daerah dan mengembangkan sektor potensial dirasakan cukup signifikan, terutama dalam pengembangan dan pengayaan wawasan masyarakat.
“Terdapat beberapa aspek yang membutuhkan partisipasi aktif potensi SAR, diantaranya adalah kesiapsiagaan, sosial masyarakat, guna mendukung pemenuhan kebutuhan pelayanan rasa aman di sektor pariwisata dan transportasi,” ungkap Rodhial.
Dirinya berharap agar kedepannya eksistensi pencarian dan pertolongan, khususnya yang berada di kabupaten Natuna, tetap dapat terus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas diri sekaligus memberikan pelayanan dengan bersinergi kepada unit unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab, khususnya dalam pencarian dan pertolongan.
“Kita berharap di pertemuan rapat koordinasi saat ini kita dapat menyatukan suara, ide dan gagasan untuk mengoptimalkan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan secara lebih profesional dan bersinergi di wilayah kabupaten Natuna,” tuturnya.
Sementara dalam sambutan sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Bekabel, S.Sos, MM menyampaikan Tugas atau misi pencarian dan pertolongan SAR adalah tugas kemanusiaan yang mengandung arti sangat mulia yakni membantu, menolong, melindungi bahkan menyelamatkan sesama jiwa manusia yang berada dalam kondisi membahayakan atau darurat.
Oleh karena itu, keberhasilan pelaksanaan tugas pencarian dan pertolongan (SAR) menjadi tanggung jawab bersama.
“Sesuai dengan UU nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, negara atau pemerintah telah hadir untuk menjamin dan memberikan rasa aman dan selamat kepada masyarakat seluruh masyarakat. Pemerintah melalui Badan Nasional pencarian dan pertolongan melaksanakan sebagian urusan pemerintah dalam bidang pencarian dan pertolongan di seluruh wilayah NKRI,” papar Mexi.
Lebih lanjut Mexi menyampaikan, hal tersebut dipertegas pada tugas-tugas pencarian dan pertolongan yaitu meliputi kecelakaan pelayaran dan kecelakaan, kecelakaan dengan penanganan khusus, kondisi membahayakan jiwa manusia serta bencana pada tahap tanggap darurat.
“Kehadiran atau keberadaan kantor pencarian dan pertolongan Natuna yang merupakan UPB Basarnas untuk wilayah Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas diharapkan dapat menjalankan tugas pokok tersebut serta mewujudkan apa yang menjadi tujuan negara yaitu rasa aman dan selamat”, sambungnya.
Menurut Maxi, tentunya hal tersebut tidak akan mungkin terwujud atau tercapai apabila kami (Basarnas) melaksanakan tugas-tugas tersebut sendiri dengan memperhatikan beberapa kekurangan yang ada. Tugas Ar adalah tugas kita bersama dimana para stakeholder turut serta didalamnya.
“Dari sisi pariwisata, terdapat banyak destinasi wisata untuk berlibur di daerah kabupaten Natuna apalagi pada saat musim liburan tiba. Tentunya jika tidak disiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi peningkatan pengunjung tersebut dipastikan akan terjadi hal-hal yang membahayakan jiwa manusia,” tuturnya.*(rapi)
Komentar