www.ranaipos.com _ Natuna (RP) : Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Natuna menggelar jumpa pers tentang hasil Swab almarhum Z yang dinyatakan positif terpapar virus korona. Dari hasil Swab terhadap Z pasien meninggal di RSUD Natuna yang ditemukan reaktif virus korona dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, SKM kepada para awak media saat menggelar jumpa wartawan di RM. Grai, Ranai, Natuna, Senin (19/10) siang.
Lebih lanjut Hikmat menjelaskan, almarhum Z merupakan warga Ranai kelahiran 2 April 1952. Awalnya, yang bersangkutan datang berobat ke RSUD Natuna dengan keluhan batuk, pilek dan sesak nafas. Setelah dilakukan pemeriksaan rapid tes hasilnya menunjukkan rektif dan kemudian dilakukan foto thorax, hasilnya terdapat bercak-bercak pneumonia.
“tuan Z dilakukan isolasi di RSUD Natuna, sesuai dengan protap kesehatan, dilakukan Swab. Swab-nya kami kirim ke Batam tanggal 16 Oktober, cuma pasien bersangkutan pada tanggal 16 itu juga, meninggal,” ujar Hikmat.
Oleh karena alrmahum Tuan Z reaktif virus maka yang bersangkutan dimakamkan dengan protokol Covid-19 di pemakaman umum wilayah Pring, Keluarahan Bandarsyah Ranai, Jumat (16/10). Minggu (18/10) malam sekitar pukul 22.00 WIB, Satgas menerima hasil Swab, dan ternyata hasilnya postif.
“Almarhum ini tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah, tapi mungkin karena ada kontak dengan ABK kapal yang dari luar. Kebetulan yang bersangkutan kerja di pelabuhan,” sambung Hikmat.
Hikmat mengatakan, peristiwa ini secara otomatis mengubah status Natuna, dari zona hijau menjadi zona kuning. Karena sudah ditemukan postif.
“Ya sekarang sudan zona kuning, karena ada satu orang yang ditemukan positif korona. Tapi nanti, bisa saja kembali lagi ke zona hijau apabila hasil tracing menunjukkan tidak ada hasil yang positif,” tuturnya.
“Swab keluarganya besok kita kirim, dan kepada siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum agar dapat ikut rapidtes secara sukarela,” sambungnya.
Mengenai tindak lanjut pristiwa ini, Hikmat menjelaskan, Satgas penanggulangan Covid-19 Natuna melakukan berbagai tindakan, seperti tracing terhadap keluarga dan rekan-rekan almarhum. Mereka akan dijemput langsung oleh petugas kesehatan untuk dilakukan tes di RSUD dan Puskesmas.
Begitu juga proses pemeriksaan di pintu-pintu masuk Natuna seperti pelabuhan dan bandara. Gugus tugas akan menambah petugas dan peralatan yang diperlukan, patroli kesehatan juga akan terus ditingkatkan, persyaratan-persyaratan kapal yang masuk Natuna juga diterapkan secara ketat, menyiapkan Asrama Haji Natuna sebagai lokasi karantina dan kegiatan-kegiatan pencegahan lainnya.
“Tapi sampai sejauh ini belum ada rencana lockdown maupun PSBB. Begitu juga penutupan sekolah, itu sifatnya kebijakan kepala daerah. Karena dampak ekonomi ini juga cukup berat dan urusannya sangat prinsip,” papar Hikmat.
Ia mengimbau kepada masyarakat Natuna agar tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker dan menghindari kerumunan.
“Antisipasi dampak terburuk kita akan melakukan tracing besar-besaran, dan menyetop kedatangan orang. Dan kami berharap semua pihak dapat mematuhi aturan kesehatan agar kita terhindar dari virus korona,” tutupnya. (hrd/rp)
Komentar