www.ranaipos.com – Tanjungpinang : Selama empat bulan pertama tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, para ahli kesehatan memperingatkan masyarakat untuk tidak lengah, mengingat potensi kenaikan kasus tetap ada. Hal itu disampaikan oleh Kadis Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam, Kamis (18/4/24).
Saat ini, kita memasuki masa pancaroba setelah beberapa bulan musim panas, dengan intensitas hujan yang meningkat. Genangan air, baik yang alami maupun akibat aktivitas manusia, berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes, penyebar virus DBD.
Untuk menghadapi risiko ini, penting bagi setiap keluarga untuk memperhatikan lingkungan sekitar, baik di dalam maupun di luar rumah. Gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) menjadi kunci dalam memerangi penyebaran DBD. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko penularan dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Menguras
Menguras tempat-tempat penampungan air yang tidak terpakai atau jarang digunakan agar tidak menjadi tempat tempat perkembangan nyamuk Aedes aegypti.
Menutup
Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air yang digunakan sehari-hari agar nyamuk tidak dapat menggunakannya sebagai tempat perindukan.
Mengubur
Mengubur atau memusnahkan benda-benda bekas yang dpat menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol bekas, atau ban bekas yang merupakan tempat ideal bagi nyamuk untuk bertelur.
Selain 3 M, ada juga langkah tambahan yaitu :
Memakai kelambu saat tidur atau menggunakan pakaian yang melindungi tubuh tubuh dari gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar rumah, memakai lotion anti nyamuk, menanam tanaman anti nyamuk (lavender, lidah mertua) ikanisasi, penggunaan Abate.*(dwi)
Komentar