www.ranaipos.com _ Anambas : Keselamatan penumpang sepertinya diabaikan oleh Nahkoda MV Seven Star Island, saat berlayar dari Terempa tujuan Letung – Batam – Tanjungpinang.
MV Seven Star Island tersebut nekat berlayar meski penumpang telah melebihi kapasitas, Minggu (30/04/2023).
Salah seorang penumpang tujuan Batam saat ditemui awak media, Bobot Hasibuan mengaku kecewa. Dirinya terpaksa harus turun di pelabuhan Letung, meski telah membeli Tiket dengan tujuan Batam.
“Ratusan penumpang terlihat naik ke atas kapal, sementara itu di dalam kapal terlihat penumpang sudah berdesak desakan. Ditambah lagi penumpang dari Letung,” ucapnya.
Setelah sampai di Pelabuhan Letung, dirinya menerangkan kapasitas penumpang sudah mengalami over loading. Bukan hanya didalam, puluhan penumpang juga terlihat berdiri di bagian luar kapal.
“Kapal itu sudah tidak memiliki tempat duduk lagi. Dan, sudah tidak berdasarkan manifest penumpang,” jelasnya.
Bobot Hasibuan yang juga pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia ( MTI) menyebutkan dirinya sempat memberi masukan dan pandangan kepada Kapten kapal. Namun, pihak kapal justru melemparkan kondisi ini kapada syahbandar pelabuhan Letung, sehingga akhirnya terjadilah adu argument di atas pelabuhan.
“Demi keselamatan penumpang saya terpaksa turun di Pelabuhan Letung. Dan, terkait kondisi ini saya juga telah sampaikan kepada KPLP dan Kapten kapal,” sebut Hasibuan.
Dikatakannya, sebagai pengurus MTI Kepri dirinya hanya memberi masukan dan pandangan kepada petugas setempat yang berwenang dalam masalah pelayaran agar jangan mengabaikan keselamatan nyawa penumpang.
“Saya selaku pengurus MTI Provinsi Kepri hanya berhak memberikan pandangan kepada aparat setempat yang berwenang terkait pelayaran. Saya melihat secara aturan pelayaran sudah tidak layak kapal tersebut diberangkatkan dan itu di akui juga oleh pihak syabandar memang sudah tidak layak tetapi kapal tetap diberangkatkan,” ujar Bobot
“saya berharap kepada owner atau pemilik kapal pelayaran agar lebih mengutamakan keselamatan penumpang. Di bandingkan hitungan bisnis. Nyawa itu, jauh lebih berharga. Apa lagi baru – baru ini ada insiden Very yang terbalik itu juga disebab over Kapasitas sehingga puluhan nyawa ikut melayang,” pungkasnya.*(Heri)
Komentar