NATUNA _ www.ranaipos.com : “Innalillahiwainalllahirojiun… kejadian pahit ini..kami Doakan tidak terjadi di keluarga lain,” ucapan ini diungkapkan oleh akun Facebook Henny Doank sedang bersama Rhisa Salmu yang sedang membagikan caption di beranda Facebook Berita Natuna 15 jam yang lalu.

Dalam caption tersebut Henny Doank menceritakan atas kemalangan yang dialami keluarganya yang berada di Kecamatan Midai Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau atas kelahiran keponakannya yang diduga pratur.
“Ini adalah keponakan sye yg baru lahir td malam di pulai MIDAI TERCINTA… lahir dg keadaan prematur… jdi mmng brat dn keadaanya tidak normal,” cuitnya.
Lebih lanjut Henny menceritakan, “tpi smpaii tadi pagi kami masih bernafas lga karna spertinya ank ini msih aktif brgrak,”.
Tampak jelas dibagikan oleh akun Facebook Henny Doank tersebut terlihat seorang bayi yang tertutup plastik transparan.
“pasti ad yg bertanya knapa di ttup KANTONG PLASTIK.. sya yg VC dr Ranai jge kaget,” ungkap Henny.
Lebih lanjut akun Henny Doank yang membagikan cerita di beranda Berita Natuna itu menceritakan atas kekurangannya sarana dan prasarana medis yang tersedia di Kecamatan Mida meski sudah memiliki puskesmas yang begi megah di kecamatan tersebut.
“ternyata karna tidak ada alat atau inkubator atau Open bayi. atau apalah namanya fasilitas medis….sehingga harus di tutup plastik sperti itu, biar hangat katanya, kami msyarakat awam tk mengrti….(sangat2sedih dan miris sekali rasanya),” ungkap Henny miris.
Dalam cuitannya Henny sangat merasa kecewa sekali atas ketidak siapan Puskesmas di kecamatan yang cukup jauh dari pusat kota kabupaten tersebut.
“kecewa skli dg klengkpan medis di Puskemas Midai yg sngat tidak memadai dn mnyedihkn… Midai adlh pulau yg jauh dari pusat kota atau kabupaten… harusnya pemerintah daerah tau..hal2 seperti ini akan trjadi… tpi apa boleh buat… pemikiran kita dn mereka brbeda,” ungkap Henny.
Henny juga mengungkapkan semoga dengan teragedi yang memilukan yang terjadi pada ponakannya itu menjadi pembuka mata dan mengetuk hati nurani untuk penguasa di daerah ini.
“semoga kamu mnjadi pembuka mata dn pengetuk hati nurani utk penguasa di Daerah ini nak,” tutup akun Henny Doank.
Dari cuitan yang dibagikan oleh akun Henny Doank tersebut tidak sedikit mendapatkan tanggapan dari warga net seperti yang di sampaikan oleh akun Facebook Feby Rahma Febrianti.
“Bukannya klo pakai kantong plastik anaknya ngk bisa bernafas ya kk..aneh sich?
Emng bener pemikiran para medis dengn org kita berbeda,” bagi akun Facebook Feby Rahma Febrianti.
‘Kenapa harus ditutup dengan plastik gitu,coba masukkan kotak aja dialasi kain lembut,terus dikasih lampu didekatnya,” bagi akun Facebook Sitihasyah.
“Semoga menjadi perhatian pemerintah Daerah setempat. Kok bisa puskesmas ga ada inkubator?,” bagi Junaidi SE.
Ini jawaban Kadiskes Natuna..!!!
Bersambung……*(rapi)
Komentar