Natuna (RP) _ www.ranaipos.com : Dalam rangka meningkatkan program pembangunan dibidang transportasi Laut, Darat dan Udara, hari ini Bupati Natuna Drs. H. Hamid Rizal, M.Si menghadiri undangan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI dalam rangka pembahasan Rapat Evaluasi dan Optimalisasi Program Tol Laut dan Jembatan Udara di ruang rapat Pelindo IV Lt. 7 jalan Soekarno Makasar, Sulawesi Selatan.
Acara yang diselenggarakan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman tersebut dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Jamaluddin yang dihadiri oleh 16 Kabupaten/kota perbatasan se Indonesia bersama 13 BUMN.
Adapun pembahasan rapat terkait upaya bersama optimalisasi potensi maritim diwilayah perbatasan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terkait Program Tol Laut.
Bupati Natuna Drs. H. A. Hamid Rizal, M.Si ketika dihubungi melalui saluran selulernya, Senin (17/06) siang, mengatakan pentingnya evaluasi, oktimaliasi Program Tol Laut dan Udara tersebut, apalagi untuk daerah perbatasan seperti Natuna.
“Natuna mempunyai potensi maritim yang sangat luar biasa besar namun belum semua dikelola dengan baik, dengan adanya program Pemerintah Pusat terkait potensi maritim dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ini, Pemerintah Kabupaten Natuna mendukung dan mendorong agar program itu bisa terwujud dengan baik,” ujar Bupati Hamid Rizal.
Tambahnya, yang kongkritnya kita meminta pembangunan Pelabuhan Samudra yang lokasinya terletak di Telok Buton, pertimbangannya dikarenakan kawasan tersebut cukup mendukung selain kawasan alam laut juga jalannya sudah bagus, datar dan tidak berbukit.
Lanjutnya, sekarang Natuna dilayani Kapal Tol Laut dengan kapasitas cukup besar yaitu 3.500 Ton yang sekarang merapat di pelabuhan milik Pertamina Selat Lampa yang mana tidak memungkinkan untuk mengangkut barang ke Ranai yang mana harus mengeluarkan biaya tambahan angkutan darat yang cukup mahal. Maka, menjelang pelabuhan samudera itu di bangun kita meminta kapal dengan kapasitas 1.500 ton untuk masuk ke Natuna dan itu bisa merapat di pelabuhan perhubungan di Penagi.
“Menjelang pembangunan pelabuhan Samudra di Teluk Buton, tadi kita meminta Natuna di layari kapal dengan kapasitas 1.500 ton dan merapat di pelabuhan perhubungan Penagi. Selain tidak mengganggu kegiatan bongkar muat saat Pertamina menerima pasokan BBM, ini juga menghemat biaya angkutan darat karena jarak tempuh antara Penagi dan kota lebih kurang 3 KM saja,” jelasnya.
Dengan demukian, program Tol dari Pemerintah Pusat ini mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat Natuna serta kelangkaan bahan pokok maupun keperluan masyarakat dapat teratasi lebih cepat.
Selain pengusulan pelabuhan Samudra, Bupati Hamid Rizal yang didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna Iskandar, S.Sos itu juga mengusulkan pembangunan bandara internasional yang mana lebih efektifnya untuk percepatan perkembangan dan pembangunan yang mana bandara yang di miliki saat ini tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai bandara internasional karena berada di dalam kawasan strategis komplek militer.
Setelah usai mengikuti rapat Evaluasi dan Optimalisasi Program dengan Kemenko Bidang Kemaritiman, selanjutnya Bupati Natuna yang di dampingi Kepala Dinas Perhubungan itu akan melanjutkan kegiatan rapat pembahasan pembungan Pelabuhan Lintas Batas Negara di Serasan Natuna dengan Dirjen Perhubungan Laut.(rapi)
Komentar