Batam _ www.ranaipos.com : Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri hulu migas di semua sektor terus di prioritaskan, termasuk sektor penunjang SKK Migas.

Peningkatan kapabilitas SDM ini semakin penting, mengingat semakin tingginya investasi industri hulu migas, untuk mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari tahun 2030.
Peningkatan kompetensi SDM di industri hulu migas ini juga tidak bisa ditawar mengingat industri ini bersifat padat modal, padat teknologi tinggi dan memiliki risiko tinggi. Oleh karena itu, SKK Migas terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan juga penyedia barang dan jasa penunjang industri hulu migas ditingkat lokal untuk memutakhirkan kebijakan dan program SDM yang mendukung produktivitas bekerja.

Sekretaris SKK Migas, Shinta Damayanti dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Radisson Hotel Batam, Kepulauan Riau, Rabu (12/7) pagi menyampaikan kedepannya tantangan yang dihadapi industri ini sangat tinggi dan sangat besar dan tentunya sangat membutuhkan dukungan-dukungan yang masif dari berbagai macam pihak.
Shinta Damayanti berharap, kolaborasi dan komunikasi terus di bangun dan dapat menjadi hal penting dalam upaya peningkatan investasi dan aktivitas hulumigas.
Dirinya menambahkan, dengan terselenggaranya acara forum Kapnas III 2023 tersebut, kedepannya sinergi antara bumi gas dengan para pemain kepentingan di pusat maupun di daerah dapat terjalin baik dengan dan semakin meningkat sehingga dapat memiliki kesamaan arah gerak dalam memberikan kontribusi yang maksimal untuk terciptanya multiplayer efek bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Seperti diketahui, tahun 2045 adalah saat ulang tahun emas kemerdekaan Indonesia, perekonomian Indonesia diperkirakan akan berada pada 5 besar global yang mana ini berdasarkan data dari pvc pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan hanya dapat dicapai jika didukung oleh ketersediaan energi yang memadai,” tuturnya.

Lanjutnya, ntuk itu dalam upaya memenuhi kebutuhan energi tersebut pemerintah telah menetapkan proyeksi bauran energi nasional hingga 2050 dalam rencana umum energi nasional atau dikenal dengan run pada tahun 2017 lalu, namun dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara volume kebutuhan minyak dan gas ini justru akan meningkat di mana konsumsi minyak di tahun 2050 diperkirakan akan meningkat sebesar 139% dari saat ini yaitu sebesar 1,66 juta menjadi 3,97.
“untuk konsumsi gas diperkirakan akan meningkat lebih besar lagi di mana konsumsi gas saat ini sekitar 6000 mmcf/d diperkirakan meningkat menjadi 26.000 di 2050 atau meningkat sebesar 298%,” sebutnya.
Dijelaskan Shinta Damayanti bahwa dalam peningkatan volume ini dikarenakan Migas masih diperlukan, tidak hanya memenuhi kebutuhan sektor energi namun juga untuk memenuhi kebutuhan fiskal bagi pembangunan sektor industri kita khususnya industri pertanian. Selain itu, produksi gas juga semakin dominan ke depannya dikarenakan gas adalah energi transisi menuju penggunaan ebt selain produksi gas juga semakin dominan kedepannya dikarenakan gas adalah energi transisi industri.
“Migas memegang peranan yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan perekonomian nasional yang mana hal ini terlihat dengan capaian kinerja Tahun 2022 dan target tahun 2023 antara lain di Tahun 2022 gross revenue dari industri Migas ini sebesar 39 miliar, sekitar 586 triliun dan untuk 2023 ditargetkan 37 miliar atau setelah 560 triliun dengan total bagian negara mencapai 15,9 miliar US Dollar atau setara dengan 238 triliun,” paparnya.

Di Tahun 2022 sebesar 6,1 miliar dengan nilai TKDN sebesar 3,7 miliar atau 64,7% setara dengan 55 triliun hingga Q1 2023 ini telah tercapai nilai pengadaan sebesar 1,9 setara 15 triliun. Investasi pada Tahun 2022 juga saat signifikan mencapai 12,3 miliar US Dollar atau setara dengan 184 triliun.
Tingginya investasi ini ungkap Shinta Damayanti juga terlihat dalam jangka waktu 2023-2026 terdapat portofolio 127 project dengan total investasi 45,9 miliar setara dengan 69 dengan total nilai aset sebesar 598 triliun. Lapangan kerja bagi 150.000 tenaga Kerja di mana sekitar Rp. 20.000 merupakan karyawan KKKS Industri ini juga memiliki multiplier effect yang cukup besar di mana berdasarkan studi reformaner setiap 1 dolar yang dibelanjakan akan berdampak 1,5 kali terhadap industri hulu dan berdampak 3,9 kali terhadap industri.
Berdasarkan data, Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti juga menyampaikan bahwa di dalam pencapaian 2022 dan 2023 target bahwa betapa industri Migas ini sangat masif bahwa kita berharap adanya kontribusi dari Kapasitas Nasional terutama kapasitas daerah, namun kita juga tidak boleh lupa bahwa industri Migas ini adalah industri yang hairis high teknologi dan high cost.
Sementara Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa sebagai regulator SKK Migas secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan kompetensi SDM di semua area operasi.
Rikky mengungkapkan bahwa tentunya hal serupa juga menjadi mandatory operator migas (KKKS), serta para vendor di tingkat lokal. Industri hulu migas membutuhkan SDM yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi.
Ungkapnya, ada tahun ini, SKK Migas menargetkan investasi sebesar Rp. 234,18 triliun di industri hulu migas, yang mana target tersebut lebih tinggi 26 persen dibandingkan capaian investasi tahun 2022 yang sebesar Rp. 185,36 triliun.
Sementara Vice President SKK Migas, Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III Tahun 2023 mengatakan, beberapa pabrikan di Batam yang menjadi penunjang utama operasi migas di Sumbagut juga dituntut melakukan pemutakhiran kapabilitas SDM-nya.
Upaya ini bisa dikolaborasikan dengan program kerja SKK Migas yang juga diturunkan kepada pihak KKKS.
Jelasnya, misalnya saja mengenai sertifikasi. Hal ini menjadi bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus manajemen perusahaan, supaya SDM-nya memiliki kompetensi, sesuai dengan peralatan dan teknologi yang terus berkembang dan prosedur yang terus diperbarui.
Menurutnya, upaya peningkatan kapabilitas di tingkat lokal selalu menjadi diskusi khusus Forum Kapasitas Nasional di berbagai wilayah operasi SKK Migas, yang mana hal ini tak lepas dari semangat peningkatan daya saing SDM di Indonesia, yang termaktub dalam nawacita Presiden Joko Widodo. Salah satu dari 9 prioritas pembangunan pemerintah itu kemudian diturunkan ke dalam program kerja SKK Migas.
Lanjut Erwin Suryadi menambahkan bahwa aktualisasinya diturunkan ke program Forum Kapasitas Nasional. Makanya di forum tersebut, SKK Migas bersama KKKS kembali menekankan perlunya kolaborasi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapabilitas SDM industri hulu migas, mulai dari level lokal.
“di Batam ada beberapa pabrikan yang berhasil menjaga dan meningkatkan kapabilitas pekerjanya. Hal ini terlihat dari capaian dan output yang dihasilkannya, seperti keberhasilan membuat produk atau jasa, yang memenuhi standar kualitas industri hulu migas. Produk-produk itu bahkan sukses dipergunakan di manca negara,” sampainya.
Ungkap Erwin Suryadi lagi Forum Kapasitas Nasional III tersebut akan menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan bertukar ide, bagaimana peningkatan kapabilitas SDM bisa dilakukan. Saya berharap best practice tersebut bisa ditularkan kepada semua pelaku usaha penunjang industri hulu migas, supaya tidak ada gap yang jauh di antara sesama pelaku industri penunjang hulu migas nasional.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, SE., MM melalui Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau, Drs. M Darwin, MT menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada penyelenggara Forum Kapnas III 2023 yang telah mempercayakan Riau terkhusus Kota Batam sebagai tempat terselenggaranya acara kegiatan.
Tambah Drs. Darwin, wujud nyata bahwa kita semua senantiasa menjalin dan menjaga dengan baik hubungan silaturahmi melalui penguatan komunikasi untuk menciptakan dan atau meningkatkan multiplier effect dari aktivitas yang tercipta dari forum Kanpas, yang mana kegiatan operasional hulumigas diharapkan memberi efek berganda bagi daerah sekitar, ehingga memberi kesempatan pada pelaku usaha di daerah untuk ikut serta dalam proses pembutuhan kebutuhan pengadaan barang dan jasa bagi industri yang berkenaan. Sehingga, pada akhirnya akan terjadi percepatan pemulihan ekonomi bagi Provinsi Kepulauan Riau.
“SKK Migas bersama K3S yang beroperasi di Kepulauan Riau telah membina dan meningkatkan potensi perusahaan kecil lokal melalui program kemitraan. Pembukaan lapangan kerja dan akses bisnis serta pengembangan industri penunjang,” ungkap Darwin.
Tambah Darwin, ugas yang di dalamnya terdapat usaha kecil dan usaha menengah juga usaha besar.
Lebih lanjut Darwin menekankan, untuk itu melalui Forum Kapnas III Tahun 2023 dapat lebih mempererat dan memperkokoh silaturahmi dan kerja sama yang mana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menjaga kondisi fisika daerah khususnya dalam hal menjaga investasi yang telah sedang dan akan masuk yang pada akhirnya menyumbang kenaikan angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau.
Sebagaimana di ketahui, pada awal pandemi covid 19 ekonomi real sempat terkontraksi sampai minus 6,6% kemudian akhir tahun 2020 mengalami perbaikan sampai minus 3,8, dan berkat dukungan dan kerjasama semua pihak sehingga pencapaian pembangunan pada Tahun 2022 berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi 3,8.
Lanjutnya, pada tahun 2020 menjadi 5,09 pada Tahun 2022 angka ini lebih tinggi dari tahun 2021 dimana tahun 2001 angka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,43% dalam acara ini kami berharap efek berganda langsung maupun tidak langsung, dengan adanya percepatan penyerahan 10% pelipatan BUMD dalam kegiatan pendukung serta pesan-pesan lokal daerah lainnya.
“Kebijakan dana bagi hasil yang lebih memperhatikan aspirasi daerah dan peningkatan program CD Caesar bagi masyarakat secara tidak langsung diharapkan juga melibatkan penyedia jasa lokal termasuk logistik dan transportasi, penyerapan tenaga kerja lokal UMKM dan hilir industri Migas. Untuk ini terutama melalui penyelesaian luas pipa PNS western sistem, ruas subsidi MTS ke Pulau Komping yang panjangnya cuma 6 km,” tuturnya.
Forum Kapasitas Nasional yang kedua kalinya diadakan di area Sumbagut ini dihadiri oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, M. Darwin ; Kepala Perwakilan SKK Migas Wilaya Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus; Senior Vice President Offshore Asset PT Medco E&P, Ignatius Tenny Wibowo; beberapa pimpinan atau perwakilan KKKS; pelaku usaha penunjang industri hulu migas, termasuk UMKM, serta tamu undangan lainnya. Pada pembukaan acara, hadir pula secara virtual Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor.*(rapi)
Komentar