Natuna _ ranaipos.com (RP) : Tiga Buah Perahu Nelayan (pompong) asal Desa Sepempang Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Kepri diperkirakan hilang komunikasi. Pompong yang yang diperkirakan hari Jumat semalam sudah sandar di pelabuhan Teluk Baru hingga kini belum dapat kepastian posisi pompong berada.
Nelayan tersebut berangkat dari pelabuhan Teluk Baru mengarah ke perbatasan laut Serawak (Malaysia) dengan jarak tempuh mencapai 158 mil menuju Timur, Laut Kepulauan Natuna dengan kordinat Lintang Utara 4°28,86998′ dan Bujur Timur 110°36,99326′ biasa disebut nelayan tempatan jalur 410.
Adapun tiga buah pompong tersebut diatas 5 GT keatas yang di Nahkodai (tekong) oleh Hamdani alias Bang Ham warna biru muda berisi 3 orang, pompong kedua warna Biru Tua bagian bawah dan atas Biru Muda dengan Tekong Bahran berisi 3 orang dan pompong ketiga Tekong Aswat berisi 2 orang.
“Hari Selasa kemarin mereka berangkat kelaut timur arah ke Serawak” ucap Idris pria yang sehari hari berprofesi nelayan Teluk Baru kepada para awak media saat di temui di Pelabuhan Nelayan, Sabtu (4/12) pagi.
Tambah Idris nelayan Sepempang, warga Beringin Jaya Desa Sepempang, saat dipelabuhan Teluk Baru, ada 9 pompong yang berangkat, 6 pompong sudah merapat dan sudah bersandar di pelabuhan nelayan Teluk Baruk, sementara 3 pompong lainya belum ada kabar hingga kini.
“Ada dua nelayan yang berteduh di Pulau Laut sebentar karena gearbox rusak, sedangkan 4 kapal lagi langsung balek kanan, untuk sementara ada 3 pompong lagi yang belum kembali”
Tambah Idris, menjadi kebiasaan bagi nelayan saat di laut melakukan posisi berteduh bila mengalami cuaca ekstrem dengan gelombang yang tinggi.
“Ransum (makanan) juga masih ada sama mereka, kemungkinan mereka labuh jangkar menunggu posisi laut teduh lagi” paparnya.
Lanjutnya lagi, diposisi mereka para nelayan yang sudah diatas 100 mil sangat sulit untuk di hubungi melalui komunikasi radio Rig.
Untuk perlengkapan keselamatan dan komunikasi di pompong, Idris juga paparkan semuanya memiliki radio komunikasi dan safety serta Rompi pelampung.*(kalit)
Komentar