NATUNA _ ranaipos.com : Secara tehknis dasar pelaksanaan Musrenbangcam ini sudah disampaikan oleh Kepala BP3D, namun secara aturan tetap dilaksanakan sesuai alur dan proses. Kalau dilihat dari sisi keuangan, maka banyak memang kegiatan kita tidak muncul, karena keuangan kita terbatas, kitapun sampai saat ini masih tertunda pembayaran kepada kegiatan fisiknya.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Natuna Wan Siswandi, S.Sos, M.Si dalam sambutannya pada saat membuka acara Musrenbangcam Kecamatan Bunguran Tengah di Gedung Pertemuan Kantor Camat Kecamatan Bunguran Tengah, Rabu (02/02) Pagi.
Lebih lanjut dalam sambutannya, dirinya menyampaikan bahwa Natuna membutuhkan anggaran yang luar bisa, sehingga banyak kegiatan yang belum terpenuhi.
“secara umum Bunguran Tengah ini sudah terpenuhi infrastruktur dasarnya, sedangkan untuk air kita akan coba menyesuaikan dengan perencanaan dan pendanaan,” cetusnya.
Jelasnya lagi, pembenahan jalan harus dimulai dari tengah pemukiman. Sebagaimana sesuai program Presiden Jokowi, membangun haruslah mulai dari perbatasan. Anggaran untuk air 2022 ini sebesar Rp. 32 milyar lebih, untuk membebaskan lahan daerah genangan air, untuk pembangunan jaringan air akan kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggarannya.
“tidak semua usulan desa bisa terpenuhi, namun kita akan coba menyesuaikan perencanaan dengan kebutuhan agar pembangunan prasarana bisa berimbang. Ranai tahun ini akan ada jalan dua jalur, dari Batu Hitam hingga Jemengan, dari Batu Hitam sampai simpang Sungai Ulu,” katanya lagi.
Terangnya lagi, kita juga jangan semata mata berbicara masalah fisik aja namun masalah produksi pertanian juga menjadi perhatian, jangan juga kita ini terjebak dengan keinginan, namun kebutuhan kita masih banyak yang belum terpenuhi, namun proses musrenbang harus kita jalankan untuk peningkatan kebutuhan hidup kita bersama.
Sementara Kepala BP3D Natuna Moestofa menyampaikan bahwa usulan yang disampaikan perlu diperhatikan beberapa point yang penting, diantaranya tanah atau lahan harus clear, sesuai Visi Misi Bupati Natuna, terkait rumah ibadah, hibah tanahnya harus jelas, untuk setiap usulan itu kita susun, apabila terkait pengggunaan izin hutan, izinnya itu benar-benar jelas dan selesai sesuai regulasi yang ada, agar dalam pelaksanaan kegiatan nantinya tidak ada pelanggaran terhadap regulasinya.
Pada kesempatan yang sama Camat Bunguran Tengah Abdul Karim, S,Sos menyampaikan, sesuai proses musrenbang, pihaknya ingin mengusulkan prioritas air bersih. Terkait pembangunan embung sebayar, karena embung tapau tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu kata Abdul Karim, perencanaan embung sebayar hendaknya mempertimbangkan kebutuhan masyarakat Kecamatan Bunguran Tengah.
Lanjut Karim, Kecamatan Bunguran Tengah berasal dari transmigrasi, jadi katanya pula, jalan mereka memerlukan anggaran yang besar, oleh karenanya tidak mampu dibiayai dengan APBDes.
Disamping itu untuk telekomunikasi sabagian sudah berjalan, rencana dalam waktu dekat akan dibangun dua tower dan layanan internet bisa berjalan dengan baik.
Tampak hadir dalam pelaksanaan Musrenbangcam di Kecamatan Bunguran Tengah tersebut selain Bupati Natuna, Wan Siswandi,S.Sos, MSi juga tampak hadir Wakil Ketua II DPRD Natuna Jarmin, SE, Sekda Natuna Boy Wijanarko Varianto, Eri Marka Anggota DPRD Kabupaten Natuna, sejumlah kepala OPD serta para Kepala Desa dan BPD Kecamatan Bunguran Tengah.*(Murdipin/rp)
Komentar