Pulau Laut (RP) _ ABK Kapal Nelayan KM. Djadi Mari In “Jatuh Kelaut” sekitar 5 mil dari perairan Pulau Sekatung.
KM. Djadi Mari In yang berkapasitas GT. 147 dengan nomor lambung Nr. 2997 / PPb yang di Nahodai oleh Ahai Sutanto kelahiran Bagan Siapi-api, 29 Juli 1963 itu terjadi di titik koordinat 04.44.7804 N – 108.11.8600 E pada hari Kamis, 27 Agustus 2020 sekira pukul 17.45 Wib.

Kapal nelayan KM. Djadi Mari In ini berangkat dari perairan Pulau Sekatung Desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut menuju lokasi kegiatan mencari ikan di perairan Pulau Laut itu, sekira pukul 18.00 Wib, setelah menempuh perjalanan lebih kurang 5 Mil keluar dari Pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Natuna, seorang ABK berinisial Muhammad Puji Halomoan Harahap Tempat/Tgl Lahir : Singkil / 09 September 1999, Alamat : Dusun Pir Ujung Gading, Desa Ujung Gading Kec. Sungai Kanan jatuh ke laut dan sempat dilakukan pencarian namun korban tidak di temukan.
Dari tanggal kejadian Kamis, 27 Agustus 2020 sekitar pukul 17.45 Wib petang itu hingga berita ini diterbitkan korban belum ditemukan.
Yang lebih tragis, meski ABK yang jatuh kelaut belum di temukan, KM. Djadi Mari In yang di Nahodai oleh Ahai Sutanto telah meninggalkan perairan Pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut Kabupaten Natuna itu dan berlayar menuju kepulauan Anambas pada Jum’at, (28/08) petang.
Dengan kejadian tersebut, Amrodi, Ketua Nelayan Desa Tanjung Pala, Kecamatan Pulau Laut mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh Ahai Sutanto, Nahoda KM. Djadi Mari In.
“Ini manusia, binatang aja mati kita kuburi, apa lagi manusia. Masak ngak ada rasa kemanusiaannya, dengan kejadian itu, Nahoda tampa rasa kemanusiaan main tinggal tanpa tanggung jawab dan rasa bersalahnya”, ujar Amrodi.
Lebih lanjut, dirinya meminta kepada pihak berwajib khususnya kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini, dan Nahodanya di proses sesuai hukum yang berlaku agar tidak semena mena dan bertanggung jawab penuh kepada para ABK-nya.
“Ini tidak bisa dibiarkan, jangan karena kewenangan daerah kita (Kabupaten_red) yang hanya punya kewenangan mengawasi perairan hanya sebatas bibir pantai dan diatasnya kewenangan provinsi, aparat menutup mata,” ungkapnya.
Tambahnya, kita perlu memperhatikan masyarakat lokal, masyarakat nelayan yang mengandalkan tangkapan tradisional berupa pancing. Jadi Jagan seenaknya kapal yang berkapasitas besar yang sudah menggunakan alat tangkap canggih dengan operasi tenaga mesin masuk dan operasi di dalam kawasan masyarakat tradisional.
“Saya kira pemerintah dan pihak keamanan harus jeli melihat situasi ini, karena mereka harus ingat benteng pertama pertahanan wilayah perairan itu adalah masyarakat nelayan tradisional ini, tampa masyarakat ini tidak ada apa-apanya, karena mereka adalah penjaga dan pemberi informasi pertama pertahanan NKRI yang kita cintai ini,” paparnya.
Sementara Kapolsek Kecamatan Pulau Laut Iptu. Nellay Boy ketika dikonpirmasi oleh redaksi ranaipos.com terkait kecelakaan laut yang dialami oleh kapal nelayan KM. Djadi Mari In dengan nomor lambung Nr. 2997 / PPb berkapasitas GT. 147 yang di Nahodai oleh Ahai Sutanto asal Bagan Siapi-api itu membenarkan kejadian tersebut.
Lebih lanjut Iptu. Nellay Boy mengatakan, sebelumnya kasus ini sudah ditindak lanjuti oleh pihak Posal Kecamatan Pulau Laut dan Polsek Kecamatan Pulau Laut prinsifnya menunggu limpahan dari pihak Posal dan jika kasusnya sudah dilimpahkan oleh pihak Posal tentu Polsek akan segera menindak lanjuti kejadian tersebut dan berkordinasi lebih lanjut ke Polres Natuna.
“Kita terus berkoordinasi dengan pihak Posal terkait kejadian ini, sebelumnya Posal yang menerima laporannya dan jika pihak Posal sudah melimpahkan berkas perkaranya ke Polsek, maka kita akan segera menindaklanjutinya,” ujar Boy.
Lanjutnya, pihaknya sempat menghubungi Nahoda Kapal sekaligus pemiliknya Sdr. Ahai Sutanto, namun yang bersangkutan mengatakan sudah berlayar dan meninggalkan perairan Pulau Sekatung Kecamatan Pulau Laut menuju Anambas.
“Yang jelas kita sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Nahoda kapal, korban belum ditemukan, namun yang bersangkutan sudah meninggalkan tempat kejadian” ungkapnya.
Sementara Komandan Pos Angkat Laut Kecamatan Pulau Laut hingga berita ini di terbitkan masih belum bisa di konfirmasi.*(rapi).
Komentar