Natuna _ www.ranaipos.com : Secara resmi Indonesia telah mengambil alih Flight Information Region (FIR) alias wilayah informasi penerbangan di kawasan Natuna dan Kepulauan Riau secara utuh pada akhir Januari 2022 lalu yang mana FIR tersebut dikuasai oleh Singapura selama 76 tahun.
Pengambilalihan FIR kawasan Kepulauan Riau itu disahkan dengan persetujuan penyesuaian batas FIR antara Negara Kesatuan Republik Indonesia denga negara Singapura. Kesepakatan serah terima FIR tersebut ditandatangani oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, bersama Menteri Perhubungan Singapura, S Iswaran yang mana disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, di Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa, 25 Januari 2022 lalu.
Sebagai negara pihak UNCLOS 1982, Singapura juga mengakui penerapan prinsip negara kepulauan dalam penentuan batas wilayah negara dan yurisdiksi Indonesia di perairan serta ruang udara di Kepulauan Riau, Bintan dan Natuna.
Penetapan FIR berawal dari forum yang diselenggarakan oleh ICAO pada 1946, atau tepat satu tahun setelah kemerdekaan RI. ICAO memberikan mandat kepada Singapura yang pada masa itu masih berada di bawah persemakmuran Inggris untuk mengelola wilayah udara diatas Kepulauan Riau dan Natuna.
Bagi sebuah negara, ruang udara sangatlah penting karena berkaitan dengan kedaulatan serta perekonomian, khususnya lalu lintas penerbangan, baik penerbangan domestik maupun internasional. Oleh karena itu, dengan pegambilalihan FIR Kepulauan Riau dan Natuna oleh Indonesia dari Singapura semakin menegaskan kedaulatan RI atas ruang udaranya sendiri.
Menindak lanjuti atas kembalinya pengalihan ruang udara yang kembali ke pangkuan ibu Pertiwi tersebut, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Natuna, Rabu (02/03) pagi yang mana disambut langsung oleh Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda didampingi Sekda Natuna Boy Wijanarko Varianto SE, Kepala Dinas Perhubungan Natuna serta beberapa Forkopimda terkait.
Rombongan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dipimpin oleh Guswanto M.Si Deputi Bidang Meteorologi BMKG RI yang sempat dijumpai oleh para awak media usai melakukan temu ramah bersama Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda yang didampingi langsung oleh Sekda Natuna Boy Wijanarko di RM. Sisi Basisir tersebut menyampaikan kehadirannya di Natuna adalah terkait peninjauan lokasi lokasi strategis Natuna atas persiapan dan kesiapan Natuna yang termasuk dalam kawasan atas pengalihan FIR Indonesia di Kepri tersebut.
Guswanto M.Si, Deputi Bidang Meteorologi BMKG pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dari sisi Meteorologi, Indonesia harus memperkuat seluruh informasi meteorologi yang ada di kawasan Kepulauan Riau yang mama mulai dari Natuna, Batam, Tarempa hingga Tanjungpinang.
“Memperkuat Stasiun Meteorologi Natuna yang mungkin kita mencoba membangun gedung sendiri, kemudian kita perluas juga nanti dari sisi pengamatan observasinya mulai dari Maritim Automatic Water System (MWS) bisa juga dari sisi radar cuaca dan SDM. Intinya kalau di BMKG akan memiliki sumber daya manusia dari pada penyedia sumber daya manusia ya artinya Sekolah tinggi meteorologi klimatologi dan geofisika di Jakarta khusus di Natuna sendiri akan kita coba barangkali kita bisa angkat nanti bagaimana SDM SMK kita itu lebih handal misalkan dalam sisi berbahasa Inggris kemudian dalam sisi pengetahuan untuk mitologi penerbangan dan kemudian dari sisi signifikan dan sebagainya,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya juga mengatakan kesediaan operasional utama dari alat operasional saat ini, Natuna masih belum begitu besar dan masih memadai, tetapi untuk ke depan di usahakan peningkatan untuk dapat memiliki radar cuaca ataupun memiliki maritime service system.
Sementara Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda kepada media ini menyampaikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna cukup menyambut baik atas kunjungan Deputi Bidang Meteorologi RI ke Natuna tersebut.
“Tentu kunjungan Pak Deputi Bidang Meteorologi ini terkait atas kembalinya Flight Information Region (FIR) ke Indonesia yang dilakukan di Bintan kemaren oleh Bapak Presiden kita. Maka, Natuna merupakan bagian kawasan yang masuk dalam pengalihan FIR tersebut, tentu kita sangat bersyukur atas anugerah ini,” tuturnya.
Lanjutnya, Natuna merupakan kawasan kepulauan maritim yang sangat kaya dengan sumber daya alam termasuk kawasan yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Brunei, Vietnam, Kamboja, Piliphina, serta Malaysia dan lebih tentunya Natuna menjadi kawasan prioritas atas kembalinya pengalihan FIR ke Indonesia khususnya ruang udara di Kepulauan Riau, Bintan dan Natuna.*(rapi)
Komentar