Natuna _ ranaipos.com : Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas nasional yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarko Varianto SE bersama ATR/BPN dan Kajari Natuna melakukan identifikasi lahan untuk pemberkasan administrasi sertifikat lahan pembangunan Embung Sebayar Kabupaten Natuna, Sabtu (01/10/22) siang.
Dalam mendukung ketersediaan air baku dan air tanah di Kabupaten Natuna, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Batam, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air membangun 2 tampungan air yaitu Embung Pulau Serasan di Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur dan Embung Sebayar di Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur. Kedua embung dibangun pada TA 2022 dengan anggaran Rp. 39,8 miliar.
Boy mengatakan, kehadiran kedua embung di Natuna tersebut diharapkan dapat memberikan solusi ketersediaan air baku di wilayah kepulauan di Natuna.
“Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air,” tuturnya.
Lanjutnya, Embung Sebayar memiliki kapasitas tampung 410.000 m3 dengan luas genangan 18,5 hektar dengan fungsi utama menyediakan air baku sebesar 0,068 m3/detik. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 23,76% dengan pekerjaan peninggian jalan area genangan lokasi 1 dan lokasi 2 serta pekerjaan spillway seperti pengecoran lantai kerja dinding bagian apron hulu ke mercu dan lantai ambang mercu, instalansi besi lantai hilir mercu, dan fabrikasi besi dinding dan bekisting dinding apron dan mercu.
“Pembangunan Embung Sebayar sampai sekarang baru di ditungku bangunan yang dilaksanakan 5 hektar. Totalnya 22 hektar di mana 5 hektar udah dihibahkan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dan tinggal 17 hektarnya yang hari ini kita cek serta melakukan identifikasi bersama Kepala BPN Natuna dan dihadiri langsung oleh Pak Kajari Natuna”, tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan setelah melakukan identifikasi maka selanjutnya dilakukan pengukuran sehingga selanjutnya data dimasukkan ke sistem dan dari sistem itu nanti berjalan tim oprasial sudah siap melakukan pengukuran dan bisa terselesaikan di minggu ke-4 Oktober mendatang.
“Target Minggu ke-4 Oktober 2022 lokasi sudah clear area semua,” cetusnya.*(rapi)
Komentar