NATUNA (RP) _ www.ranaipos.com : Kepala Badan Kemanan Laut (Bakamla) RI, Laksmana Madya TNI Aan Kurnia, melakukan tatap muka bersama sejumlah masyarakat nelayan Natuna di Aula Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Selat Lampa, Natuna. Sabtu, (07/03) sore.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia menyampaikan arahan dan penjelasan kepada para nelayan Natuna terkait kedatangan puluhan kapal nelayan Pantura yang beroperasi di Laut Natuna Utara.
Laksdya Aan menyebutkan, kekayaan laut Natuna Utara harus dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia sendiri, menyusul maraknya pencurian oleh Kapal Ikan Asing (KIA) di perairan Natuna, tepatnya di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna Utara.

Sementara terkait dengan mobilisasi kapal nelayan Pantura di laut Natuna katanya bukanlah tanpa alasan. Pasalnya Nelayan Natuna sendiri hanya sedikit yang mampu melaut hingga kawasan ZEE tersebut.
“Untuk bisa sampai ke ZEE, kita butuh kapal-kapal yang besar, yang diatas 100 GT untuk bisa sampai ke ZEE yang jaraknya 100 mil lebih. Nah, kebetulan nelayan Natuna hanya sedikit yang mampu bisa sampai kesana, maka atas instruksi Presiden, datangkan nelayan Pantura yang kapalnya besar-besar,” sampai Aan.
Lanjut Putra Melayu Riau yang berhasil menyandang bintang tiga di TNI AL itu mengatakan, terkait alat tangkap kapal Nelayan Pantura yang saat ini menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat nelayan Natuna, pihaknya menilai masih aman bagi ekosistem laut.

Karena alat tangkap tersebut tidak mencapai ke dasar laut yang bisa mengakibatkan rusaknya terumbu karang.
“Alat tangkap Cantrang itu hanya di kedalaman 20-30 meter saja, sementara di laut ZEE sana kedalamannya mencapai 100 meter lebih,” jelasnya.
Dengan demikian Aan berharap, atas kebijakan pemerintah pusat mendatangkan kapal nelayan Pantura di Laut Natuna Utara, dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat Natuna sendiri.
“Mereka (Nelayan Pantura) akan mengisi bahan bakar di Natuna, dan ikannya akan di lelang di Natuna juga, supaya ada peningkatakan ekonomi di sini. Dalam hal ini Pemerintah sangat perhatian khususnya kepada Nelayan Natuna,” pungkasnya.
Lebih jauh, Aan mengajak masyarakat nelayan Natuna dapat bersinergi dan bekerjasama dengan para Nelayan Pantura, dalam menangkap Ikan di perairan Natuna.
Sebelumnya diketahui beberapa hari yang lalu, 13 Lembaga dan Kementerian RI telah menandatangani kesepakatan untuk mendatangkan puluhan Kapal Cantrang Pantura beroperasi di Laut Natuna Utara.
Dan pada 4 Maret 2020 lalu, sedikitnya 30 kapal Nelayan Pantura tersebut sudah dilepas, dan saat ini dalam perjalanan menuju Laut Natuna Utara dengan perkirakan pada tanggal 11 Maret 2020 mendatang sudah melakukan pencarian Ikan disekitaran ZEE Laut Natuna Utara.
Beroperasinya kapal-kapal nelayan Pantura itu, nantinya akan dikawal ketat oleh Kapal KKP, KRI, dan Bakamla dalam hal ini ialah Cost Goard Indonesia yang diantaranya KN. P. Marore-322 dan KN. P. Nipah-321.
Pertemuan Ka Bakamla RI Laksmana Madya TNI Aan Kurnia bersama masyarakat nelayan Natuna yang di pusatkan di sentra perikanan SKPT Selat Lampa Natuna tersebut di dampingi langsung oleh Sekda Natuna Wan. Siswandi, S.Sos, Ketua DPRD Natuna Andes Putra, para pimpinan Ferkofinda, OPD, OKP, Koprasi kelompok Nelayan, serta masyarakat nelayan.(rapi)
Komentar