Tanjungpinang _ www.ranaipos.com : Peringatan hari pers nasional (HPN) ke 76 tahun 2022, sejumlah wartawan Tanjungpinang dialog interaktif difasilitasi Dinas Kominfo Provinsi Kepri.
Pers di Kepri ini terbanyak se Indonesia dan wartawan yang sudah sertifikasi lebih banyak. Namun dinamika Pers di Kepri sungguh pelik, akibat hantaman pandemi Covid-19.
Demikian dikatakan oleh Ketua SMSI Provinsi Kepri Zakmi Piliang pada kegiatan dialog interaktif, di kedai kopi Selera Komplek Bintan Center Km 9. Minggu (13/02) pagi Tanjungpinang.
Dalam dialog yang bertemakan ” masa depan pers pasca pandemi covid-19 dalam pemulihan ekonomi”.
Menghadirkan narasumber antara lain ; Zamzami A Karim ( Staff Ahli Pers Dewan Pers Prov Kepri ), Zakmi Piliang ( Ketua SMSI Prov Kepri dan Pendiri Siberindo ), Hasan, S,sos ( Kadis Kominfo Prov Kepri ), Chaidar Rahmat ( Pengamat Ekonomi Kepri ), Edi Ja’far SH, Mkn ( Pelaku usaha Bintan ).
Zakmi Piliang Ketua SMSI Provinsi Kepri Menyebutkan ” Pers merupakan usaha kecil menengah, sebagai industri, Pers memiliki potensi serta
dinamika.
” Sa’at ini media terbesar di Indonesia adalah media siber, data dari Kominfo media online sebanyak 43 ribu” tutur Zakmi.
” Hindari jeratan UU ITE, jangan menulis karya jurnalistik di media sosial akan tetapi tulislah karya tulis pada perusahaan pers, ” jelas Zakmi.
Pada kesempatan yang sama Zamzami Staf Ahli Dewan Pers Provinsi Kepri mengatakan ” kemerdekaan Pers sesuai dengan UU No 40 tahun 1999.
Undang undang ini, kata Zamzami, harus dipertahankan.
” Makna kata merdeka sangat mendalam, oleh karena itu harus tetap dipertahankan sesuai dengan undang-undang tersebut.
Sambung Zamzami, Pers akan dilindungi oleh pekerjaannya sebagai jurnalis, jangan sampai demokrasi yang kita rasakan sa’at ini menurun, Sebab kata Zamzami, indeks kemerdekaan pers di Kepri nomor satu.
Dalam dialog interaktif di kedai kopi Selera, Kadis Kominfo Provinsi Kepri Hasan, S, Sos, menyebut ” pertemuan ini sangat luar biasa,”Sesuai Tema” ada harapan yang dibangun oleh Pers pasca pandemi Covid-19, para jurnalis memiliki tantangan yang berat.
Di Provinsi Kepri memiliki 200 media jika dari 200 media ini memberitakan “pertumbuhan ekonomi UMKM”, maka Saya yakin para pelaku usaha sangat terbantu, kata Hasan.
Lanjut Hasan ” Pada peringatan HPN kemarin di Kendari Provinsi Kepri telah menandatangani MoU hutan mangrove, Provinsi Kepri hari ini dengan hantaman pandemi Covid-19 berjibaku untuk percepatan pembangunan ekonomi.
” Hampir dua tahun sektor PAD sangat memprihatinkan,” terang Hasan.
Dengan keuangan di Kepri 3,7 T sudah habis 20 persen sesuai dengan UU untuk pendidikan di tambah lagi dengan gaji pegawai serta transfer kepada 7 Kab/kota.
” Masa depan pers ada dua pertama dirupsi digitalisasi 4.0, suka tidak suka teknologi sekarang ini sudah berkembang pesat setiap orang bisa mengaksesnya.
Pertama’ Media sosial mulai menguasai mainstream.
Kedua adalah, pandemic covid-19,”
” Hari ini sudah banyak perusahaan pers yang gulung tikar karena mereka tidak mampu mengejar tantangan ini terutama media cetak.
Hasan menuturkan ” maka dibutuhkan wadah yang bisa menaungi rekan-rekan Pers.
Pers harus bisa menyesuaikan dengan memberikan informasi hiburan.
” Kepri memiliki media terbanyak mencapai 70% Pasca pandemi, Saya yakin bisa membantu kepada perusahaan pers jika kalkulasi 27 juta rupiah per media selama setahun dengan 227 media ini bisa kita hitung bersama”
” Pemerintah akan merumuskan kebijakan nantinya masuk dalam tulisan media selanjutnya publik lah yang akan menilai,”.Ucapnya.*(Mona)
Komentar