TANJUNGPINANG _ www.ranaipos.com : Sidang perdana kasus korupsi insentif tenaga kesehatan yang dilakukan Kepala Puskesmas Sei Lekop, Zailendra Permana mulai di gelar Pengadilan Negeri Tanjungpinangpinang, Rabu (2/3/2022).
Isbarita Simorangkir SH sebagai Ketua Majelis Hakim bersama dengan dua hakim lainnya mendampingi sebagai anggota majelis hakim.
Terdakwa Zailendra mengikuti persidangan secara virtual melalui layar yang tersedia di ruang sidang. Tim jaksa penuntut umum (JPU) membacakan surat dakwaan terhadap terdakwa Zailendra selaku Kepala Puskesmas Sei Lekop tahun 2021.
“Telah dibacakan surat dakwaan terhadap terdakwa Zailendra dakwaan stabilitas yaitu pasal primer pasal 2 dan subsider pasal 3,” ungkap JPU dari Kejari Bintan Fajrian Zustiadi.
Dalam dakwaan JPU terdakwa melakukan Markup hari kerja dan nama yang di usulkan tidak sepenuhnya mendapatkan dana insentif yang dicairkan pemerintah melalui Dinas Kesehatan.
“Berdasarkan perhitungan tim auditor, dari total yang dicairkan Rp 836 Juta, yang bisa di pertanggungjawabankan hanya sekitar Rp 322 juta, dan sisanya sekitar Rp 513 juta tidak dapat di pertanggung jawabankan sehingga mengakibatkan kerugian negara,” terangnya.
Sekitar Rp 150 juta sudah di kembalikan oleh Zailendra, selebihnya sekitar Rp 350 juta masih menjadi kerugian negara yang belum dikembalikan. Dengan ini terdakwa di dakwa dengan pasal 2 dan atau pasal 3 Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi, jo Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi.
Sementara itu, tim penasehat hukum Zailendra akan mengajukan esepsi dengan meminta waktu selama satu minggu.
“Kami meminta waktu satu minggu dan meminta turunan dakwaan untuk di berikan kepada kami,” ujar tim PH Zailendra.
Ketua majelis hakim, menyetujui permintaan tim penasehat hukum Zailendra dan menunda persidangan hingga Jumat pekan depan.
“Untuk turunan dakwaan nanti di komunikasi saja, sidang akan dilanjutkan pada hari Jumat tanggal 11 Maret dengan agenda penyampaian esepsi dari penasehat hukum,” pungkas Isbarita Simorangkir.*(dewi)
Komentar