Tanjung _ ranaipos.com (RP) : Ekonomi kami rasakan semakin terpuruk, sekarang harga kopra masih sangat memprihatinkan.

Hal ini di sampaikan Yunus (45) salah seorang pengrajin kopra di Desa Tanjung Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau saat ditemui di tempat kerjanya, Jum’at (27/08) sore.
“dari kerja dan hasil untung untuk kopra ini, masih sangat miris apalagi kelapa kita beli, kupas dan belah di upah” ujar Yunus.
Terang Yunus, kelapa yang dikerjakannya tidak semua hasil kebun pribadi, bayak di beli dari warga-warga masyarakat desa di Kecamatan Bunguran Timur Laut.

“Harga kelapa bulat saat ini Rp.1.500,- perbuah, itupun tergantung seberapa banyak kelapa yang di jual warga, apalagi sekarang kelapapun sudah susah di cari, untuk upah kupas kelapa Rp.150,- perak, upah belah dan congkel per hari Rp.50.000,- per-orang,” ujar Yunus.
Jelasnya lagi, proses kelapa menjadi kopra yang dikerjakannya, kalau sebanyak 3.000 buah memakan waktu proses hingga 10 hari, itupun belum di karung, atau yang disebut dengan proses pengupasan (tipas kelapa) dan pembelahan, sementara di tempat pegasapan memakan waktu hingga 4 hari baru bisa dicongkel, kemudian di cincang serta di jemur gudang.
Terang Yunus, harga 1 kg kelapa yang sudah di proses menjadi kopra sekarang cuma Rp.9.000,-. Kalau dirinya memproduksi 3.000 butir kelapa bersih menjadi kopra lebih kurang 900 kg dengan masa proses lebih kurang 14 hari kerja. Kopra ini saya jual lansung ke agen di Jakarta.

“Saya berharap kepada pemerintah untuk melihat masyarakat petani khususnya petani kopra ini, kalau harga yang sangat perihatin ini bagaimana masyarakat kita bisa meningkatkan taraf hidupnya, setidaknya harga jual kopra minimal Rp 12.000 lah perkilogramnya, barulah sepadan dengan hasil kerja kita,” tutupnya.*(Zul)
Komentar