www.ranaipos.com _ Natuna (RP) : Kita ingin swasembada pangan, khususnya beras dan sayur-sayuran. Untuk sementara kita akan siapkan Batubi sebagai daerah agraria (sektor pertanian).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Natuna Drs. H. A. Hamid Rizal, M.Si saat menghadiri panen raya padi di Kecamatan Bunguran Batubi, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, banyak lahan tidur di pulau bunguran besar yang bisa diolah menjadi lahan persawahan yang mana diantaranya yang ada di Kecamatan Bunguran Tengah, Bunguran Batubi serta Bunguran Utara.
“Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan. Sebab, saat ini kebutuhan pangan masyarakat di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah itu masih banyak dipasok dari luar daerah. Memang sudah ada warga kita di Bunguran Tengah dan Batubi yang menanam padi, namun belum bisa mencukupi kebutuhan konsumsi lokal. Artinya kita masih bergantung dengan pasokan pangan dari luar daerah,” cetusnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, Marwan Syah Putra kepada para awak media saat ditemui diruang kerjanya di Kompleks Perkantoran Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Natuna, Selasa (6/4) siang mengatakan bahwa penyediaan benih padi yang berkelanjutan tahun 2020 lalu, pada tahun ini kembali dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pertanian.
Selain penyediakan benih, juga akan diadakan program Desa Mandiri Benih (DMD), yang dipusatkan di Kecamatan Bunguran Batubi.
“Dari hasil yang sudah didapat, untuk lahan seluas 10 hektar, Dinas Pertanian Natuna melalui petani, menghasilkan bibit benih padi mencapai 60 ton per tahun,” ujar Marwan.
Lebih lanjut Marwan mengatakan, hasil daripada bibit akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi agar ditindak lanjuti untuk uji kelayakan, apakah layak dijadikan benih atau tidak.
“Alhamdulillah kemarin dari 10 hektar yang kita tanam, menghasilkan 60 ton benih padi. Jika itu layak, maka bisa ditanam dilahan seluas 100 hektar lebih,” papar Marwan.
Tambahnya, khusus dibidang pertanian padi, sejauh ini mulai ada peningkatan setiap tahunnya. Kendala yang dialami yaitu masih kekurangan jumlah petani penggarap sawah serta ketersediaan pupuk dan inspektisida.
Pada tahun 2021 ini, Dinas Pertanian Natuna berusaha mendatangkan pupuk subsidi. Hal itu sudah direalisasikan dan akan didatangkan dari Provinsi sebanyak 31 ton.
“Meskipun terbilang belum mencapai kapasitas yang dibutuhkan, dikarenakan kendala ongkos kirim, namun kita berharap agar penyediaan pupuk tesebut memberi keringanan ongkos kirim, supaya untuk kecamatan-kecamatan lain juga dapat terpenuhi,” pungkasnya Marwan.(rp)
Komentar