Natuna _ www ranaipos.com : Ditengah kesibukannya mempersiapkan acara pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masa bakti 2023 – 2028, Bendahara PWI Kepri, Ady Indra Pawennari, nyaris jadi korban penipuan dari oknum yang mengaku sebagai Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa S.I.K.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Bendahara PWI Kepri, Ady Indra Pawennari melalui sambungan telponnya saat di hubungi, Sabtu (13/01/24) malam.
“Betul, kejadiannya di kantor PWI Kepri di Tanjungpinang, Sabtu petang tadi. Saya ditelpon oleh orang yang mengaku sebagai Kapolres Natuna minta bantuan akomodasi istrinya di Jakarta,” ungkap Ady.
Menurut Ady, aksi percobaan penipuan itu, bermula dari kiriman pesan Whatsapp (WA) pengurus PWI Natuna, Ramayulis Piliang yang mengabarkan bahwa Kasat Reskrim Polres Natuna akan menghubunginya dan mengirimkan nomor telepon selulernya.
Tak lama setelah itu, kata Ady, sebuah pesan whatsapp masuk ke handphone miliknya mengatasnamakan Kasat Reskrim Polres Natuna, IPTU Apridony dan meminta agar Ady menghubungi Kapolres Natuna.
“Karena foto profilnya menggunakan Unit Tipidter Bareskrim dan nomornya sama dengan yang dikirim Piliang, saya jadi yakin kalau orang yang menghubungi saya itu, betul Kasat Reskrim Polres Natuna. Saya lalu meminta nomor handphone Kapolres Natuna,” jelasnya.
Tanpa buang-buang waktu, Ady langsung menghubungi nomor handphone Kapolres Natuna +62 812-9508-0116 yang dikirim oleh orang yang mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Natuna. Dalam pembicaraan itu, Kapolres minta bantuan biaya akomodasi istrinya dari Jakarta – Batam.
“Dari kata akomodasi itulah, saya mulai curiga. Kok seorang Kapolres tak bisa bedakan akomodasi dengan transportasi. Tapi, saya tetap layani karena foto profilnya betul Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa,” jelas Ady.
Dalam perbincangan singkat itu, Ady kemudian menyanggupi untuk membantu biaya akomodasi istri Kapolres Natuna tersebut. Namun, Ady mengaku agak tersinggung karena orang yang mengaku sebagai Kapolres Natuna itu menanyakan berapa nominal uang yang akan dibantunya.
“Saya bilang, saya cuma bisa bantu seadanya pak. Tak lama kemudian, dia kirim nomor rekening BNI 1811517113 atas nama Emilia Siuk Nahas. Namun, saat saya mau transfer, saya terpikir untuk mengecek kebenaran nomor handphone Kapolres Natuna melalui Ketua PWI Natuna, Muhammad Rapi,” tutur Ady.
Begitu dapat nomor handphone Kapolres Natuna dari Ketua PWI Natuna, Ady mulai curiga karena adanya perbedaan angka dan foto profil yang digunakan. Ady pun meminta bantu Wakil Ketua PWI Kepri, Henky Mohari yang kebetulan sedang bersamanya untuk memastikan kebenaran nomor handphone Kapolres Natuna tersebut.
“Melalui pelacakan Henky menggunakan sebuah aplikasi terpercaya, terungkap bahwa nomor handphone +62 812-9508-0116, orang yang mengaku sebagai Kapolres Natuna tidak layak dipercaya kebenarannya. Begitu, orangnya telpon lagi minta dikirimkan bukti transfernya, saya tak layan lagi,” katanya.
Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa yang dihubungi secara terpisah mengaku bukan sebagai pemilik nomor handphone +62 812-9508-0116 seperti yang disebutkan Bendahara PWI Kepri, Ady Indra Pawennari.
Sementara, Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa S.I.K saat di konfirmasi kebenaran nomornya yang menghubungi Bendahara PWI Kepri yang mencurigakan itu oleh media ini mengatakan itu bukan nomor handphon miliknya.
“Lha iya org stress,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Pada kesempatan itu, Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa, S.I.K sempat berpesan agar masyarakat jangan mudah percaya jika mengalami telpon yang mengatasnamakan pejabat serta pihak lain yang mencurigakan untuk melakukan konfirmasi kepada orang-orang terdekat atau yang di kenal untuk melakukan pengecekan kebenarannya.
“iya, saya juga berpesan kepada masyarakat agar lebih hati-hati jika mengalami hal seperti ini. Segera lakukan pengecekan dengan orang dekat atau yang di kenal atas keaslian data pelaku, karena hal seperti ini lagi trend dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, untuk menipu korbannya,” ungkap AKBP Nanang Budi.*(Rapi)
Komentar