NATUNA _ www.ranaipos.com : Cun Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI didampingi Anggota DPRD Provinsi Kepri Hadi Candra, S.Sos kunjungi Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Sabtu (05/03) pagi.
![](http://ranaipos.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220305-WA0037-300x138.jpg)
Kunjungan Anggota Komisi V DPR RI Cen Sui Lan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna tersebut disambut langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Bekabel, S.Sos, MM bersama jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna diawali dengan pengalungan syal asli NTT oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.
Tiba di Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Cen Sui Lan bersama rombongan langsung meninjau ruang sarana dan prasarana Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Natuna dan dilanjutkan dengan pertemuan dengan jajaran Basarnas Natuna di ruang rapat Lt. II Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna.
![](http://ranaipos.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220305-WA0038-300x138.jpg)
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Natuna Mexianus Bekabel, S.Sos, MM tidak lupa memaparkan profil berdirinya Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna yang awal mula bentuknya dari persiapan Pos Unit KPP hingga menjadi Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna kepada Anggota Komisi V DPR RI, Cen Sui Lan dan rombongan.
“Sebagai pengetahuan untuk ibu dan rombongan, Kantor SAR Natuna adalah unit pelaksana teknis yang berkedudukan di Provinsi Riau. Dulu kami kantornya 1 di Tanjungpinang, hanya karena sesuai dengan program Presiden Jokowi dan wilayah pulau terluar sehingga dibentuk kantor disini. Sehingga kantor KPP Natuna ini kelas tipe B dan untuk wilayah beberapa wilayah di Indonesia paling perdana untuk kantor di Kabupaten Natuna saja biasanya kantornya di Provinsi,” tutur Mexi.
Lebih lanjut Mexi menyampaikan, KPP Basarnas Natuna dibentuk pada tahun 2017 yang awalnya pos dan pada tahun 2018 mulai dibentuk kantor. Jadi baru juga kantor, dan setelah kantor KPP terbentuk dan pada tahun 2019 sampai dengan 2022 berjumlah 27 orang Pegawai Negeri Sipil dan 27 orang dibagi di pos sarana prasarana itu ada 4 orang yang di unit siaga. Tahun kemarin KPP Natuna juga telah membentuk unit pos pulau terluar yang berada di Pulau Laut yang mana di tempati dua orang staf dan standby di pos unit tersebut.
![](http://ranaipos.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220305-WA0041-300x138.jpg)
“dan rencana setelah Ibu kembali, tugas-tugas kami dua minggu kedepan akan membentuk pelatihan SAR d Jemaja Kabupaten Kepulauan Anambas. Pelatihan potensi SAR kami langsung membentuk disana koordinasi dengan Bupati Anambas dan beliau yang sudah menyetujui untuk pembentukan Unit SAR di Jemaja,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala KPP Natuna tersebut juga banyak menyimpan persoalan kendala dan kekurangan keberadaan Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, baik di bidang sarana dan prasarana, SDM, kesulitan mengajukan usulan pembangunan penguatan Kantor ke pusat yang selalu di coret oleh DPR RI yang katanya keterbatasan anggaran serta persoalan ketersediaan Bahan Bakar Minyak yang dibutuhkan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna dalam persiapan operasi medivac keselamatan.
![](http://ranaipos.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220305-WA0039-300x138.jpg)
“Yang paling penting kendala kita di Natuna ini adalah kesulitan mendapatkan BBM ibu. Kita membutuhkan BBM untuk kegiatan operasi SAR itu SolarDex, sementara disini hanya tersedia Bio Solar B30, kalau kita mau dapat ini harus mengisi di Batam, dan kalau untuk operasi kita harus ke Batam dan kembali ke sini lagi kemburu habis BBM_nya ibu, mohon ini menjadi perhatian untuk ini,” tutur Mexi.
Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna itu juga tidak lupa meminta bantuan kepada anggota komisi V DPR RI Cen Sui Lan itu untuk mendapatkan prioritas pengadaan Kapal yang kapasitas 60 meter 1 lambung, yang mana menurutnya kapal yang dimiliki oleh KPP Natuna sekarang yang memiliki kapasitas 40 meter tersebut kurang layak untuk dihandalkan di Laut Cina Selatan tersebut.
“Iya ibu, satu hal terpenting untuk mendapatkan perhatian khusus ada kapal SAR, kapal yang kita miliki tidak mampu menjadi dan menjadi alat utama di laut China Selatan ini. Kita selalu kesalahan ketika kita diminta melakukan medivac pada posisi cuaca musim Utara. Kita selalu mental menghadapi gelombang tinggi di laut Natuna dan sementara pada kondisi musim utara ini selalu menjadi kondisi siaga Oprasi untuk kita. Minimalnya KPP Natuna ini memiliki kapal yang Spec 60 meter dan itu bisa menghadapi ketika cuaca ekstrem seperti musim Utara itu,” tutur Mexi.
Sementara, Cen Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI sangat menyambut baik usulan dan harapan yang di sampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexianus Bekabel. Dirinya mengatakan, Komisi V DPR RI merupakan kemitraan Basarnas dan ini menjadi perhatian khusus bagi dirinya, karena menurutnya Basarnas merupakan garda terdepan kemanusiaan, maka itu Basarnas membutuhkan peralatan peralatan dan SDM yang kuat.
“saya sendiri di Komisi 5 selalu mendorong kalau memang Basarnas memerlukan anggaran silakan di ajukan karena itu adalah untuk penyelamatan, tidak ada toleransi untuk mengurangi anggaran, jadi harus anggarannya mumpuni. Karena, itu untuk keselamatan saya sudah mendengar apa yang disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, saya mencatat. Apa yang bisa sampaikan saya sampaikan ke Pusat,” ujarnya.
Lanjutnya, dirinya juga mengatakan bahwa jiwa toleransi memang harus dimiliki, apalagi melihat Provinsi Kepulauan Riau khususnya Natuna yang letak geografisnya berbeda antar kepulauan lain.
![](http://ranaipos.com/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220305-WA0042-300x138.jpg)
“kita memang memerlukan peralatan yang harus sesuai contohnya dengan kapal yang 40 meter yang di miliki saat ini kita lihat bagus tapi kan tidak cocok untuk Natuna yang lebih ekstrim laut yang luas yang langsung perbatasan dengan negara negara tetangga dan nanti akan saya sampaikan karena saya tahu masih ada Kapal Basarnas ukuran 60 meter yang sudah selesai tetapi belum untuk pelepasan. Tahun 2021 dan 2022 itu ada 6 unit kapal Basarnas yang lagi di buat dan yang sudah selesai dibuat dan 1 itu tapi belum dipergunakan,” ujarnya.
Sementara menanggapi atas ketersediaan lahan yang di hibah oleh pemerintah daerah Kabupaten Natuna, dirinya akan menyampaikan ke pusat dan bagaimana nanti menjadi prioritas propos untuk pembangunannya.
“saya akan upayakan bagaimanapun saya akan mendukung semua kebijakan apa Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, apa yang kita bisa lakukan untuk Basarnas Kepri karena ini luar biasa sekali tentunya. Kita harus mendorong supaya Basarnas yang di Pulau Natuna ini di Pulau terluar ini harus mempunyai peralatan yang cukup dan tidak kalah dengan kantor kantor yang lain. Saya melihat saya akan sampaikan kepada Pak Jenderal apa kebutuhan kita Basarnas Natuna,” tuturnya.*(rapi
Komentar