NATUNA (RP) _ www.ranaipos.com : Guna memantau segala fasilitas penyelamatan dalam operasi rescue, Tim Asisten Deputi Navigasi Keselamatan dan Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim RI, mengunjungi Kantor Pencarian dan Pertolongan / Basarnas Natuna di Jl . H. Adam Malik, Kelurahan Bandarsyah, Rabu, (24/07) siang.
Kedatangan Tim Asisten Deputi Navigasi Keselamatan dan Kedaulatan Maritim dari Kemenko Maritim RI ke kantor Basarnas Natuna didampingi langsung oleh Joko Susanto, SIP, Kepala Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna itu disambut langsung oleh Kepala Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel, S.Sos.
Pertemuan yang berlangsung diruang kerja Ka. Basarnas tersebut juga dihadiri oleh beberapa awak media dan Muhammad Rapi, Plt. Ketua PWI Natuna itu menyampaikan beberapa informasi serta membahas fasilitas penyelamatan yang dimiliki oleh Basarnas Natuna saat ini.
Ungkap Kepala Badan Sar Nasional Natuna, Mexianus Bekabel, S.Sos menyampaikan bahwa fasilitas KPP/Basarnas Natuna diakuinya masih banyak kekurangan seperti Alat Utama (Alut) penyelamatan laut maupun darat, SDM serta jumlah personel yang dimiliki oleh Basarnas Natuna.
Keluhnya, Basarnas Natuna memiliki wilayah tugas yang cukup luas yang meliputi Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas yang terdiri dari gugusan pulau pulau serta berhadapan langsung dengan beberapa kawasan perbatasan Negara tetangga. Dengan demikian Ia berharap, dengan adanya kunjungan dari Tim Asisten Deputi Navigasi Keselamatan dan Kedaulatan Maritim dari Kemenko Maritim RI ke kantor Basarnas Natuna ini dapat menjadi alat perpanjangan tangan untuk dapat menyampaikan kepada Menko Kemaritiman RI yakni Menteri Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kepada Pak Luhut, mohon kita diperhatikan. Kita butuh dukungan dari Alut untuk memback up, karena kita wilayah berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dan Pilipina. Demikian juga untuk SDM kita sangat kekurangan sekali, laut kita ini kan laut lepas, sehingga kita tidak mampu dengan kondisi alut yang saat ini yang sangat masih terbatas”, pintanya.
Dijelaskan Mexi, dukungan Alut penyelamatan darat pada KPP/Basarnas Natuna yang paling dibutuhkan saat ini ialah seperti mobile akses ke lokasi, tenda darurat, radio, dan tenda posko. Untuk Alut Penyelamatan Laut yang dibutuhkan meliputi Kapal dan penambahan perahu karet.
Sementara Alut penyelamatan Udara saat ini seperti Helicopter Rescue sudah didukung oleh Basarnas Ibu Kota Provinsi Kepri yakni Tanjungpinang.
“Meskipun dukungan Alut kita belum maksimal, kita tetap bekerja semaksimal mungkin. Semoga segala apa yang kita butuhkan di sini, segera dapat terealisasi”, pungkasnya
Menanggapi hal tersebut, Ali Sibro Malisi mewakili Asisten Deputi Navigasi Keselamatan dan Kedaulatan Maritim dari Kemenko Maritim RI, berjanji akan segera menyampaikan segala kekurangan KPP/Basarnas Natuna melalui rapat koordinasi Kemenko Maritim nantinya. Menurutnya, membangun Natuna sebagai daerah perbatasan tidak bisa terlepas dari faktor keselamatan yang memang harus diutamakan.
“Nanti akan tetap kita sampaikan melalui rapat koordinasi Kemenko Maritim tentang pembangunan Natuna secara umum, dan khususnya tentang poin-poin yang kita bahas ini juga akan menjadi masukan”, ucapnya.
Sebelumnya, A.S. Malisi juga mengapresiasi kinerja KPP/Basarnas Natuna. Wilayah perbatasan dengan segala minimnya fasilitas, dan kurangnya SDM, tidak menyulutkan semangat para personil dalam pengabdiannya.
“Dengan segala keterbatasannya Basarnas Natuna yang merupakan wilayah terluar, kami apresiasi yang setinggi-tingginya, dengan minimnya fasilitas, dan juga kurangnya SDM, tetapi tidak menyulutkan pengabdian dalam mengoptimalkan fasilitas yang ada”, pungkasnya.
Diketahui keseluruhan jumlah personil pada KPP/Basarnas Natuna saat ini hanya 33 orang yang mana sudah termasuk dari pegawai honorer. Jumlah tersebut sangat jauh dari kata standar, yang mana pada setiap kantor KPP/Basarnas standarnya minimal harus 75 orng personil.(red)
Komentar