NATUNA (RP) _ RANAIPOS.COM : Masalah kemiskinan dan keterlambatan perkembangan perekonomian merupakan masalah terbesar di Natuna hal ini juga sebagai salah satu penghambat perkembangan Industri Rumahan di daerah ini, namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi Natuna khusunya untuk lebih meningkatkan Industri rumahan.
Hal tersebut di sampaikan oleh Wakil Bupati Natuna Drs. Hj. Ngesti Yunisuprapti, MA pada acara rapat koordinasi Pelaksanaan Industri Rumahan Kabupaten Natuna 2018 dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di ruang Rapat Kantor Bupati Natuna Jln. Batu Sisir Bukit Arai Ranai, Selasa (04/09) pagi.
Lebih lanjut Wabup Hj. Ngesti mengatakan bahwa ada tiga alasan penting yang perlu di kembanhkan di antaranya pertama kinerja industri kecil dan rumah tangga cendrung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif.
Kedua sebagian dari dinamikanya industri kecil dan rumah tangga sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi.
Dan ketiga, industri kecil dan rumah tangga memiliki keuntungan dan fleksibilitas ketimbang usaha besar.
“Oleh karenanya di harapkan industri rumah tangga berperan dalam memecahkan masalah-masalah pengembangan industri di Natuna” tuturnya.
Namun menurut Wabup, kelompok industri yang telah di bina oleh kementrian sudah mulai di jalankan dan dikembangkan.
“Semoga kedepannya industri rumahan yang ada di Natuna bisa berkembang dengan pesat dan mampu mendorong perekonomian Natuna lebih maju lagi” tutup Ngesti.
Sementara pada kesempatan yang sama Dra. Anisah Kabid Kesetaraan Gender dalam KUKM dan Ekonomi Kreatif mengatakan pembahasan rapat kali ini meliputi Refresh Konsep pengembangan Industri Rumahan yang mana pembahasan hasil pemetaan pelaku Industri Rumahan tahun 2017, dan pembahasan tindak lanjut hasil pemetaan.
Lanjut Anisah prinsip Industri Rumahan adalah mendorong pelaku usaha yang sudah maju dan berkembang menjadi prioritas kita agar mampu bersaing di pasar nasional. Tujuan Industri Rumahan ini adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan ekonomi masyarakat Natuna dengn sasaran Industri Rumahan ini adalah perempuan-perempuan yang belum di sentuh oleh OPD terkait.
Di Natuna sendiri terdapat tiga industri rumahan yang mulai di kembangkan, oleh karena itu diharapkan kepada seluruh instansi terkait mau bekerjasama dalam mengembangkan industri rumahan di Natuna khusunya di desa Limau Manis, Ceruk dan Tanjung tambah Anisah.
Anisah mengatakan terkait pendanaan di tahun pertama 100% berasal dari kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sedangkan di tahun ke dua di harapkan 40% dari kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan 60% dari APBD Natuna.
Rapat Koordinasi Pelaksanaan Industri Rumahan Kabupaten Natuna 2018 dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tampak hadir, Krisdianto, SE, MAB, Kabid Kesetaraan Gender dalam Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Vidia Lestari, SP Kasubbid Fasilitasi Gender dalam KUKM dan Ekonomi Kreatif, Urfan Faridhavin Staf pada Deputi Bidang Kesetaraan Gender serta OPD terkait pemerintahan Kabupaten Natuna.(red/rapi)
Komentar