Kelanga_ranaipos.com (RP) Dimasa pendemi covid-19 saat ini ekonomi kita sangat terpuruk, apa lagi kita masyarakat kecil ini, bertopang hidup sebagai petani dengan hasil panen yang harganya derastis menurun.
Hal ini disampaikan oleh Nazar (57) salah seorang warga masyarakat petani/pekebun singkong RT.08/RW.04 Serangas, Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau saat di temui media ini, Kamis (8/7/21) pagi di daerah perkebunan singkong miliknya.
“walaupun jauh, karena ekonomi lemah kita harus tetap bekerja” ujar nazar.
Terang Nazar, perkebunan singkong yang di garapnya lebih kurang seluas 1 hektar itu dapat ditanam singkong sebanyak 2.000 batang bibit singkong. Tanah yang subur dimanfaatkan berkebun segala macam tanaman muda yang bisa menjadi pendapatan tambahan untuk biaya hidup sehari – hari sebagai penompang ekonomi dimasa-masa pandemi covid-19 saat ini.
“menanam ubi dengan luas tanah lebih kurang 1 hektar dengan 2.000 batang bibit itu memakan waktu sekitar 6 bulan baru bisa di panen yang mana bisa menghasilkan 3 ton singkong sekali panen. Dalam satu tahun kita hanya bisa tanam 2 kali saja,” ujar Nazar.
Papar Nazar, peroses pemeliharaan tananam singkong juga tidaklah mudah, kalau untuk menghasilkan hasil tanam yang berkualitas. Selain membutuhkan hamparan tanah yang subur juga memerlukan pupuk khusus untuk mendapatkan singkong yang berkualitas pula.
“Setiap hari harus kita jaga, memakan modal kisaran 10 juta untuk biaya menanam dan buka lahan, akan tetapi hasil bisa berubah tergantung faktor cuaca dan gangguan hama babi, monyet serta tikus, apalagi sekarang mau membuka lahan sudah susah. Kita tidak bisa bakar lahan sembarangan bisa – bisa kita dihukum,” ujar Nazar.
Terang Nazar, hasil penen singgkong di jual kepada pembeli di Desa Sungai Ulu Kecamatan Bunguran Timur yang mana menjadi bahan baku olahan keripik dengan pasaran harga per 3 kg Rp.10.000,- yang jika dihitung rata-rata lebih kurang 3 ton per 6 bulan singkong bisa panen 2 kali dalam setahun kisaran Rp. 20.000.000.00 pertahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dusun 2 Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut, Bujang Sutarman juga membenarkan bahwa dengan lokasi perkebunan yang menempuh jarak lebih kurang 4 km dari pemukiman masyarakat itu sangat cocok untuk kawasan perkebunan.
“berbagai jenis tanaman cocok untuk di tanam, apalagi khusus singkong itu lebih bagus. Kita sangat bersyukur masyarakat kita masih tetap mau bekerja apalagi seperti petani ini, mereka tetap berkebun meski harga jual hasil panennya jauh drastis menurun, dan mereka tetap bertahan. Kita berharap dan berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu dan ekonomi kita kembali membaik,” imbahnya.*zul
Komentar