Jakarta (RP) – Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Natuna ke KKP RI merupakan langkah dan sebagai penyambung lidah masyarakat untuk kesejahterakan nelayan di Kabupaten Natuna.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Natuna, Marzuki saat di konfirmasi media ini, Rabu (11/3).
Marzuki juga mengatakan bahwa kehadiran pihaknya ke KKP RI juga menyampaikan beberapa aspirasi-aspirasi nelayan Natuna tentang keberadaan kapal pantura yang mempergunakan alat cantrang.
Kemudian meminta kepada Kementrian KKP untuk bisa memberikan pengawasan yang ketat tentang wilayah operasi nelayan pantura agar tidak menjadi perselisihan dengan nelayan tempatan.
Serta meminta kepada Kementrian KKP untuk bisa memberdayakan SKPT Selat Lampa, sebagai pendaratan ikan dari nelayan-nelayan yang menangkap ikan diperairan Natuna Utara.
Dari hasil pertemuan tersebut kata Marzuki, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan meyampaikan bahwa nelayan Pantura yang masuk ke perairan Natuna itu merupakan inisiasi yang diusung oleh Menkopolhukam.
“hal ini untuk menjaga kedaulatan NKRI di ujung Utara Indonesia,” ucap Marzuki.
Lanjutnya, pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan juga menegaskan terkait nelayan Pantura, pihak Kementrian akan terus mengawasi zona operasional mereka.
“Sehingga nantinya tidak merugikan nelayan lokal,” sambungnya.
Tambah Marzuki, pihak KKP juga menyebutkan SKPT Selat Lampa yang saat ini belum berjalan dengan optimal. Maka, terkait pemberdayaan SKPT Selat Lampa, Kementrian Kelautan dan Perikanan berjanji akan membenahi. Sehingga SKPT Selat lampa nantinya akan menjadi pasar lelang ikan dan mampu sebagai sumber PAD Kabupaten Natuna kedepannya.
Kunjungan kerja Komisi II DPRD Kabupaten Natuna ke kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan RI Jakarta tersebut terdiri dari Ketua Komisi II, Marzuki serta sejumlah Anggota Komisi diantaranya Hendri FN, Eryandi dan Azi dan disambut oleh Kasubdit Kelembagaan dan Perlindungan Nelayan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Mahrus, Kasubdit Harmonisasi dan Pemantauan Perizinan Nelayan, Mochammad Idnillah.(rapi)
Komentar