www.ranaipos.com – Tanjungpinang : Calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengaku prihatin atas rencana pemerintah yang dikabarkan akan memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN Pemko Tanjungpinang mulai awal 2025. Menurutnya, langkah tersebut dapat berdampak negatif pada kesejahteraan pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan kota.
“Saya sudah dengar kabar itu, bahwa mulai awal tahun 2025 TPP akan dipotong, tidak menerima 100 persen lagi,” ungkap Rahma, Jumat (21/11).
Rahma menekankan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia telah berkomitmen memperjuangkan hak pegawai agar TPP dapat dibayarkan secara penuh. Ia mengingatkan bahwa bahkan pada masa sulit pandemi Covid-19, ia berupaya mencari anggaran untuk membayar 50 persen TPP sesuai kebijakan pemerintah pusat. Setelah pandemi, Rahma mengklaim kembali memperjuangkan pembayaran penuh bagi ASN.
“Ingat, zaman Covid-19 saja saya berjuang mencari anggaran agar TPP dibayar 50 persen sesuai anjuran pemerintah pusat. Nah, lewat masa Covid-19, saya tetap perjuangkan lagi agar bisa dibayar 100 persen,” ujarnya.
Rahma juga berjanji, jika kembali terpilih sebagai Wali Kota Tanjungpinang, ia akan memastikan pembayaran TPP tetap 100 persen. “Jangan ragu. Insya Allah saya sudah berpengalaman mencari solusi untuk mencari anggaran tunjangan pegawai itu,” tuturnya.
Menurut Rahma, TPP merupakan kebutuhan mutlak bagi ASN, terutama mengingat gaji pokok yang sudah banyak dialokasikan untuk berbagai pemotongan. “Mayoritas gaji PNS itu sudah banyak dipotong hanya mengharapkan tunjangan, lagi pula itu memang sudah hak mereka yang sudah bekerja dari pukul 08:00 WIB hingga 16:00 WIB. Belum lagi mereka lembur sampai malam hari,” imbuhnya.
Ia pun meminta ASN untuk tetap bersabar dan percaya bahwa kesejahteraan mereka akan menjadi prioritas utamanya. “Jadi tenang saja bagi para PNS, insyaallah jika saya kembali memimpin Tanjungpinang, maka TPP tetap dibayar 100 persen,” pungkasnya. *(dv)
Komentar