No Result
View All Result
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 7 Desember 2025
Ranai Pos
  • Home
  • Nasional
  • Natuna
  • Anambas
  • Seputar Kepri
    • All
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Lingga
    • Tanjungpinang
    Banjir Rob Meningkat, Warga Pesisir Tanjungpinang Diminta Waspada hingga 13 Desember

    Banjir Rob Meningkat, Warga Pesisir Tanjungpinang Diminta Waspada hingga 13 Desember

    Polwan Polres Bintan Gelar Jumat Berkah, Beri Dukungan untuk Lansia Penderita Stroke di Kawal

    Polwan Polres Bintan Gelar Jumat Berkah, Beri Dukungan untuk Lansia Penderita Stroke di Kawal

    Patroli Bea Cukai Batam Kejar Kapal di Malam Hari, 371 Ribu Batang Rokok Ilegal Berhasil Diamankan

    Patroli Bea Cukai Batam Kejar Kapal di Malam Hari, 371 Ribu Batang Rokok Ilegal Berhasil Diamankan

  • Wisata
  • Opini
  • Galeri Foto
  • Iklan
  • Home
  • Nasional
  • Natuna
  • Anambas
  • Seputar Kepri
    • All
    • Batam
    • Bintan
    • Karimun
    • Lingga
    • Tanjungpinang
    Banjir Rob Meningkat, Warga Pesisir Tanjungpinang Diminta Waspada hingga 13 Desember

    Banjir Rob Meningkat, Warga Pesisir Tanjungpinang Diminta Waspada hingga 13 Desember

    Polwan Polres Bintan Gelar Jumat Berkah, Beri Dukungan untuk Lansia Penderita Stroke di Kawal

    Polwan Polres Bintan Gelar Jumat Berkah, Beri Dukungan untuk Lansia Penderita Stroke di Kawal

    Patroli Bea Cukai Batam Kejar Kapal di Malam Hari, 371 Ribu Batang Rokok Ilegal Berhasil Diamankan

    Patroli Bea Cukai Batam Kejar Kapal di Malam Hari, 371 Ribu Batang Rokok Ilegal Berhasil Diamankan

  • Wisata
  • Opini
  • Galeri Foto
  • Iklan
No Result
View All Result
Ranai Pos
No Result
View All Result

Redominasi Rupiah : Mengubah Nilai, Menggugah Nalar

Oleh : Dr. Amirudin, MPA

rapi by rapi
11/11/2025 8:19 AM
in Opini
0
Redominasi Rupiah (photo.net)

Redominasi Rupiah (photo.net)

0
SHARES
273
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bayangkan suatu pagi, Anda pergi ke pasar dan melihat harga cabai hanya Rp20. Sekilas terasa murah, tapi lalu Anda ingat — itu rupiah baru, hasil pemangkasan tiga nol dari nominal lama. Harga yang dulu Rp20.000 kini hanya Rp20. Rasanya seperti kembali ke masa silam, ketika seratus rupiah masih berharga. Namun di situlah letak daya magis sekaligus tantangan psikologis dari kebijakan redominasi rupiah.

Dr. Amirudin, MPA
Dr. Amirudin, MPA

Antara Nilai dan Angka

Secara ekonomi, redominasi tidak mengubah daya beli uang. Seribu rupiah lama sama nilainya dengan satu rupiah baru. Tetapi di alam bawah sadar manusia, angka bukan sekadar simbol matematis — ia mengandung makna sosial, emosi, dan kepercayaan.

Ketika jumlah nol dihapus, yang berubah bukan cuma catatan akuntansi, melainkan cara berpikir bangsa terhadap nilai.
Banyak orang merasa “uangnya mengecil” atau “harga menjadi murah,” padahal nilai riilnya tetap sama. Inilah fenomena yang disebut money illusion — kebingungan psikologis akibat perubahan nominal.

Baca Juga

Guru : Dipuja di Baliho, Disisakan di Kebijakan

Mengapa Walikota Muslim Bisa Menang di Amerika Serikat?

Namun di sisi lain, angka yang lebih ringkas juga memberi efek kebanggaan. Masyarakat bisa merasa mata uangnya lebih “terhormat”, sejajar dengan negara-negara maju yang memiliki nominal kecil tapi bernilai tinggi. Maka redominasi bukan hanya kebijakan teknis, tetapi juga psikoterapi nasional terhadap rasa percaya diri ekonomi.

Cermin Kesehatan Sosial Ekonomi

Secara sosiologis, uang adalah simbol kepercayaan sosial (social trust). Kita percaya selembar kertas bernilai karena negara menjaminnya, dan karena orang lain juga percaya hal yang sama. Ketika pemerintah mengubah sistem uang, yang diuji bukan cuma stabilitas fiskal, melainkan juga legitimasi sosial.

Jika kebijakan dilakukan di tengah ekonomi stabil dan komunikasi publik yang baik, masyarakat akan memaknainya sebagai tanda kemajuan. Tapi bila dilakukan saat inflasi tinggi atau kepercayaan pada pemerintah rendah, redominasi justru bisa ditafsirkan sebagai sinyal bahaya — semacam upaya menutupi masalah.

Karena itu, redominasi adalah ujian kejujuran negara terhadap rakyatnya. Ia membutuhkan ketenangan makroekonomi, literasi publik yang merata, dan sosialisasi yang manusiawi.

Mengubah Budaya Uang

Redominasi juga berpotensi mengubah budaya transaksi dan konsumsi.
Nominal yang kecil bisa membuat sebagian orang merasa harga-harga menjadi murah, lalu mendorong konsumsi berlebih. Tapi pada saat yang sama, bisa muncul kesadaran baru untuk berpikir lebih efisien: menulis angka lebih singkat, menghitung lebih cepat, mencatat lebih sederhana.

Lebih dalam lagi, perubahan ini menyentuh cara kita memaknai kekayaan.
Masyarakat Indonesia selama ini sering mengaitkan “kebesaran angka” dengan “kebesaran status sosial.” Orang merasa lebih kaya ketika melihat banyak nol di rekeningnya. Redominasi menantang logika itu: bahwa kekayaan bukan pada banyaknya nol, melainkan pada daya beli, stabilitas, dan martabat ekonomi.

Menuju Nalar Ekonomi Baru

Bila redominasi dijalankan dengan tepat, ia dapat menjadi simbol lahirnya nalar ekonomi baru bangsa. Kita belajar bahwa nilai sejati uang bukan pada besar kecilnya angka, tetapi pada kepercayaan kolektif yang menopangnya. Kita juga diingatkan bahwa kebijakan ekonomi, betapapun teknis, selalu berakar pada psikologi sosial dan budaya.

Redominasi rupiah bukan sekadar mengganti uang, tapi menggugah kesadaran baru: bahwa stabilitas ekonomi memerlukan rasionalitas, kedisiplinan, dan rasa percaya — tiga hal yang selama ini sering hilang di balik gemerincing angka dan ilusi nominal.

Uang adalah bahasa sosial. Dan melalui redominasi, pemerintah seolah sedang mengajarkan ulang tata bahasanya: bahwa nol yang sedikit bukan berarti miskin, dan angka kecil bukan berarti lemah.
Yang benar-benar bernilai adalah kepercayaan, keteraturan, dan akal sehat dalam mengelola ekonomi.

Dengan begitu, redominasi bukan hanya peristiwa moneter, tetapi juga pembelajaran nasional tentang arti nilai bagi uang, dan bagi bangsa.***

Komentar

Berita Terkini

Penyerahan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna di Kecamatan Pulau Seluan, Kabupaten Natun

KKN STAI Natuna 2025 Resmi Dilepas, 19 Mahasiswa Siap Mengabdi di Pulau Seluan

51 menit lalu

Bupati Aneng Tinjau Banjir Rob di Jalan Patimura, Minta Tim Tetap Siaga Hingga Air Surut

Pemkab Anambas Gelar Patroli Malam Antisipasi Banjir Rob, Personel Disebar di Titik Rawan

Pemkab Anambas Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Banjir Rob, Bupati Aneng Adakan Rapat

Banjir Rob Meningkat, Warga Pesisir Tanjungpinang Diminta Waspada hingga 13 Desember

Ranai Pos

Follow Us

  • Home
  • Nasional
  • Natuna
  • Seputar Kepri
  • Wisata
  • Opini
  • Galeri Foto
  • Tentang Kami
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018 Ranai Pos. All Rights Reserved. Designed by Universal Webstudio

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Natuna
  • Seputar Kepri
  • Wisata
  • Opini
  • Galeri Foto
  • Iklan
  • Tentang Ranai Pos
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018 Ranai Pos. All Rights Reserved. Designed by Universal Webstudio

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In