NATUNA – Ketua Panitia HPN 73 Natuna resmi membuk pelaksanaan hiburan kesenian kuda lumping yang di gelar oleh Sanggar Kesenian Taruno Mudo asal Kecamatan Bunguran Tengah Kebupaten Natuna Provinsi Kepri, Sabtu (9/2) sore di lokasi Pantai Kencana Ranai.
Dalam sambutannya, Muhammad Rapi tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Sanggar Kesenian Taruno Mudo dan seluruh masyarakat Kecamatan Bunguran Tengah yang mana telah berkesempatan hadir, memeriahkan rangkaian HPN ke 73 di Natuna serta menghibur masyarakat kota Ranai yang mana merupakan pusat kota kabupaten tersebut.
Dalam kesempatan sambutannya, Rapi yang juga merupakan Plt. Ketua PWI Natuna itu juga mengucapkan terima kasih kepada koordinator kesenian yang mana telah dapat menghadirkan kesenian daerah yang sudah turun temurun magi masyarakat jawa ini untuk berkecimpung dan mengambil bagian pada peringatan HPN 73 yang mana merupakan kali pertama di lakukan oleh para insan pers Natuna ini.
“Kita ucapkan terima kasih kepada warga masyarakat Bunguran Tengah yang mana telah berkesempatan hadir dan mengambil bagian dalam rangka mengisi acara dan memeriahkan peringatan HPN ini. Terima kasih Bung Soleh sebagai koordinator kesenian dan khusus kepada Sanggar Kesenian Taruno Mudo yang telah berkenan hadir dn menghibur masyarakat Kota Ranai khususnya dalam sempena peringatan HPN kali ini. Kita doa bersama semoga kesenian kuda lumping ini semakin terus berkembang dan terus di minati oleh anak-anak dan adek-adek kita untuk belajar dan mendalami kesenian daerah kita ini”, ungkapnya.
Kesenian kuda lumping yang digelar oleh sanggar Taruno Mudo dalam memperingati Hari Pers Nasional ke 73 di Kabupaten Natuna masih diminati masyarakat kota ranai.
Warga memadati lapangan pentas di Pantai Kencana, Sabtu (9/2) sore. Mereka menyaksikan kepiawaian para penari kuda lumping dari berbagai usia yang mana mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Tanpa canggung dan rasa malu, para pemain kuda lumping larut dalam alunan musik gamelan (musik jawa) yang dimainkan oleh para sesepuh.
“Kegiatan pagelaran kuda lumping ini, kita adakan untuk menyambut peringatan HPN ke 73 di Kabupaten Natuna,” Kata Sholeh Arianto koordinator acara hiburan kesenian kuda lumping, dipantai kencana. Sabtu (9/2) kemarin.
Sholeh mengatakan, sekarang ini kesenian kuda lumping sudah mulai ada geliat peningkatan. Terlebih lagi banyak kegiatan yang meminta agar bisa menampilkan kesenian tersebut. Tak heran juga, jika para penari juga melibatkan anak-anak.
Kesenian kuda lumping yang pernah dianggap exstrim oleh sebagian masyarakat, sekarang ini kesenian itu lebih mengedapankan tontonan menarik bagi para pengunjungnya. Bahkan penari mampu membuat penonton tertawa dengan atraksi lucunya.
“Dahulu banyak yang bilang kalau kesenian kuda lumping sangat exstrim dan keras, jadi tidak boleh anak-anak untuk melihatnya. Namun dengan perkembangan zaman kesenian ini lebih mengedepankan keindahan budaya tarian kuda lumping. Makanya pelan-pelan kita sampaikan kepada penonton, bahwa kesenian ini hadir hanya untuk hiburan,” ungkapnya.
Terlebih lagi kata dia, kesenian kuda lumping saat ini sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi sesama anggota dan warga tempatan. Selain itu juga untuk mengobati warga jawa yang merantau di Natuna akan kampung halaman.
“Bukan uang yang mereka cari, tapi kebersamaan. Pemain akan merasa puas jika masyarakat (penonton) puas dengan penampilan mereka,” paparnya.
Lebih lanjut, Sholeh mengaku terharu, pada acara HPN ke 73, kesenian kuda lumping bisa ambil bagian untuk menghibur masyarakat Natuna.
“Ucapan terimakasih dari pengurus kuda lumping Taruno Mudo untuk seluruh insan pers yang sudah memberikan kesempatan kepada adik-adik dan orang tua pecinta seni kuda lumping tampil di acara HPN. Semoga pers Natuna selalu eksis,” ujar Sholeh sembari mempersilahkan rekan media masuk ke arena pertunjukkan untuk bersalaman dengan penari kuda lumping yang saat itu sedang kerasukan.
Diakhir pertunjukkan, Sholeh berharap, kesenian kuda lumping terus hidup dan selalu menghibur masyarakat.(red)
Komentar