Natuna, 27 Juni 2025 _ www ranaipos.com : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna hari ini menggelar acara refleksi milad ke-23 tahun pengabdiannya di wilayah perbatasan. Mengusung tema “Refleksi 23 Tahun STAI Natuna dalam Mengemban Pengabdian di Tanah Perbatasan dengan Semangat Melayu Baru”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menilai kembali perjalanan institusi serta merumuskan arah pengembangan ke depan.
Acara yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh seluruh sivitas akademika STAI Natuna, unsur pemerintahan daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Kepala BRK Syariah Cabang Natuna. Kehadiran lintas elemen masyarakat mencerminkan apresiasi dan dukungan terhadap kontribusi STAI Natuna dalam pembangunan sumber daya manusia di wilayah kepulauan perbatasan.
Dalam sambutannya, Ketua STAI Natuna, Dr. H. Umar Natuna, S.Ag., M.Pd.I., menyampaikan bahwa refleksi milad ke-23 ini juga bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Hijriah 1447 H. Hal ini selaras dengan visi jangka panjang STAI Natuna, yakni “Terwujudnya STAI Natuna sebagai Pusat Studi Islam Integratif Interkonektif dalam Pengembangan Khazanah dan Kepribadian Melayu Baru 2045.”
“Di usia ke-23 ini, STAI Natuna kita dorong menjadi Baitul Hikmah—sebuah pusat pembelajaran, pusat referensi keislaman, dan pusat riset yang kuat, khususnya dalam kajian Islam dan budaya Melayu berbasis kepulauan,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Abdi Umat Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, M.A., menegaskan pentingnya STAI Natuna dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak, berjiwa sosial, dan memiliki semangat pengabdian tinggi. “Sudah 23 tahun STAI Natuna berdiri menjadi mercusuar keilmuan Islam di Natuna. Ini bukan hanya capaian, tapi tanggung jawab besar untuk terus mencetak pemimpin-pemimpin muda yang siap membangun perbatasan,” ujarnya.
Dalam sesi refleksi, hadir lima narasumber yang memberikan pandangan strategis dari berbagai sudut pandang, yakni:
H. Ibnu Hajar, S.Sos
H. Abdullah Zakaria
Dr. Syahidin, S.Pd.I., S.H., M.A
Dr. Syahidun
Ferri Irawan, M.Pd
Para narasumber menyampaikan bahwa STAI Natuna memiliki peran krusial dalam pembangunan karakter generasi muda di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Diskusi berlangsung interaktif, menggambarkan tingginya antusiasme sivitas dan masyarakat terhadap kemajuan pendidikan lokal.
Dalam rangka memperkuat peran tersebut, STAI Natuna merumuskan sejumlah langkah strategis ke depan:
Penguatan Fondasi Teologis dan Keilmuan
Fokus pada pengembangan ilmu keislaman yang relevan dengan konteks lokal dan global.Interaksi dan Reproduksi Ilmu Pengetahuan
Mendorong pertukaran gagasan, inovasi karya akademik, serta adopsi praktik terbaik dunia pendidikan.Regenerasi SDM dan Transformasi Paradigma
Menyiapkan generasi pendidik dan pemimpin progresif yang adaptif terhadap perkembangan zaman.Alih Status ke Institut Agama Islam (IAI) Natuna
Upaya transisi kelembagaan untuk memperluas cakupan keilmuan dan meningkatkan mutu layanan pendidikan tinggi.Pengembangan Kompetensi Lulusan
Menekankan penguasaan ilmu agama, literasi digital, dan kemampuan global agar alumni siap bersaing secara profesional dan spiritual.
Peringatan milad ke-23 ini menjadi titik tolak baru bagi STAI Natuna dalam memperteguh identitasnya sebagai lembaga pendidikan unggulan di perbatasan, sekaligus motor penggerak lahirnya generasi Melayu Baru—yaitu generasi yang cerdas, berdaya saing, berakhlak, dan siap mengabdi untuk negeri dari wilayah terluar Indonesia.*(red)
Komentar