www.ranaipos.com – Bintan : Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Polres Bintan menggelar latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Rabu (7/8/2024). Latihan ini melibatkan personel gabungan dari Polres Bintan dan Brimob Batalyon B, serta diadakan di halaman Bhayangkara dan jalan depan Polres Bintan.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wakapolres Bintan, Kompol Amir Hamzah, S.H, M.H, dan diikuti oleh pejabat utama Polres Bintan, personel Polres Bintan, dan personel Batalyon B Pelopor Sat Brimobda Polda Kepri. Latihan ini berupa simulasi penanganan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bintan selama tahapan penghitungan dan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara. Gangguan ini diantisipasi akibat penyebaran informasi menyesatkan melalui media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo, S.I.K., M.M, melalui Kasi Humas Polres Bintan, Iptu Missyamsu Alson, menekankan bahwa latihan ini merupakan persiapan pengamanan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan selama Pilkada. “Kami melaksanakan latihan bersama dengan pasukan Brimob sebagai pasukan penindak bagi perusuh saat Pilkada, dan latihan ini dirancang menyerupai situasi nyata,” ujar Kasi Humas.
Simulasi bermula dengan berita tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai dugaan kecurangan berupa pencoblosan ganda di beberapa TPS, yang memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di KPUD Bintan. Selama penghitungan suara, sekelompok massa berkumpul dan menuntut pemungutan suara ulang, mengklaim adanya kecurangan.
Petugas di lokasi melaporkan situasi ini kepada Kapolsek Gunung Kijang, yang kemudian berupaya menenangkan massa.
Namun, situasi tidak terkendali sehingga memerlukan bantuan tambahan dari pasukan Dalmas. Tim negosiator berusaha berkompromi dengan pengunjuk rasa, namun negosiasi gagal, dan massa berusaha menerobos masuk ke kantor KPU.
Ketegangan meningkat ketika massa melakukan pembakaran dan melempar benda tumpul ke arah petugas. Kendaraan Armor Water Canon (AWC) dikerahkan untuk membubarkan massa, tetapi situasi semakin panas hingga penggunaan gas air mata diinstruksikan oleh komandan pasukan.
Kapolres Bintan, yang berada di lokasi, mengambil alih komando dan memerintahkan tindakan lebih lanjut dengan melibatkan pasukan Pengurai Massa dan PHH Brimob untuk mengamankan situasi. Setelah penurunan pasukan Brimob, massa akhirnya dapat dikendalikan dan provokator diamankan, meskipun terjadi kontak fisik yang mengakibatkan beberapa pengunjuk rasa terluka dan harus dievakuasi oleh personel kesehatan Polres Bintan.
Latihan ini menunjukkan kesiapan Polres Bintan dan Brimob dalam menghadapi berbagai potensi gangguan selama pelaksanaan Pilkada 2024, guna memastikan proses demokrasi berjalan dengan aman dan lancar.*(devi)
Komentar