Sedanau _ www.ranaipos.com : Prioritas pembahasan tentang musrenbang sebetulnya yang diusulkan kecamatan jadi kita sudah memang hari ini penyelesaian semacam Jalan Kartini dan Jalan Panglima Hujan bisa selesai di tahun ini. Sebetulnya jalan yang menuju Jalan Diponegoro yang menuju ke Air Batu termasuk jalan yang sebetulnya sudah sangat rusak dan harus menjadi prioritas.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki SH saat di jumpai media ini di sela sela pelaksanaan Musrenbangcam Kecamatan Bunguran Barat di Gedung Sebaguna Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat, Rabu (09/02) pagi.
Lebih lanjut Anggota DPRD Natuna Asal Daerah Pemilihan III Kabupaten Natuna yang mencakup Kecamatan Bunguran Barat, Pulau Laut, Bunguran Utara, Bunguran Batubi, Pulau Tiga serta Kecamatan Pulau Tiga Barat ini juga menyampaikan bahwa pembangunan jalan yang terletak di Air Batu tersebut pada tahun ini juga masuk dalam Musrenbangcam, tetapi jalan itu dapat menjadi prioritas pertama atau kedua dirinya masih belum mengetahui karena pembahasan Musrenbangcam masih berjalan.
“kalau masalah pokok pikiran DPRD, kita sebetulnya, saya sudah ikuti juga Musrenbang tingkat Kelurahan, itu sudah kita masukkan. Tetapi kita juga melihat kekuatan anggarannya, jadi mudah-mudahan nanti bisa terealisasi. Mengenai penerangan lampu yang menjadi atensi Bupati itu menurut saya hampir separuhlah, karena Sedanau ini tidak terlalu besar, hingga nanti hampir separuh bisa terlaksanakan pada tahun 2023,” ungkap Marzuki.
Lanjutnya lagi, mengenai sektor perekonomian dirinya menjelaskan bahwa sebetulnya hari ini mungkin konsentrasinya pada bantuan bantuan nelayan. Kenapa,? menurutnya (Marzuki_red), karena kalau secara ekonomi di Kecamatan Bunguran Barat sudah sangat bergerak ekonominya, namun bagaimana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat itu. Kalau di Kelurahan itu mungkin tentang bantuan nelayan dan juga kalau di beberapa desa seperti Desa Binjai dan Desa Pian Tengah juga ada nelayan serta pertaniannya di sana.
“pelabuhan perahu yang menjadi pelabuhan alternatif yang berada di Semintih Kelurahan Sedanau di RT Semintih sudah dimasukkan dan menjadi prioritas pertama, karena untuk mengangkut arus orang dan barang dari Sedanau menuju Ranai jalur ini menjadi jalur alternatif bagi masyarakat serta di saya juga terdapat 39 Kepala Keluarga yang menempati perumahan nelayan,” ungkap Marzuki.
Jelasnya lagi, diketahui bernama bahwa ketika terjadi pasang surut air laut, maka setiap warga yang menguntungkan jalur tersebut terpaksa harus mengarungi air karena boat tidak bisa merapat hingga ke pinggir dan harus mengarungi dengan cara berjalan kaki. Jembatan ini diperkirakan hingga mencapai alur sepanjang 500 meter dan mudah-mudahan 2023 jalur ini serta sesuai dengan keinginan Bupati dan juga keinginan kita bersama bisa terealisasi.
Lebih lanjut Ketua Komisi II DPRD Natuna ini menyampaikan, selain peningkatan kualitas jalan dan pelabuhan, pada tahun ini Pemerintah Kecamatan Bunguran Barat juga memprioritaskan jalur penyeberangan laut/ sungai Sedanau Binjai pada tahun ini pemasangan rambu rambu laut Pal/Buoy yang dianggarkan sekitar 1 miliar yang semulanya direncanakan seperti pemasangan Buoy.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi II DPRD Natuna itu juga berharap kepada Tim Asistensi minimal setiap usulah itu bukan hanya di Kecamatan Bunguran Barat saja tetapi juga di seluruh Kecamatan di Kabupaten Natuna ini minimal setiap itu ketika dia menjadi prioritas pertama di setiap Kecamatan itu juga paling tidak harus muncul di APBD kita pada tahun 2023, karena kenapa,?. Bupati juga hadir, Bupati sudah mendengarkan jadi tidak ada kata lain ketika kekuatan anggaran kita ada yang minimal itu 1 di setiap Kecamatan itu perintah pertamanya harus tersedia.
“Hari ini kita juga memberikan apresiasi kepada Bupati Natuna. Karena biasanya, Bupati itu hanya hadir saat Musrenbang di tingkat kabupaten saja, tapi hari ini beliau juga sampai di setiap Kecamatan,” ungkap Marzuki.
Kembali Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki SH, mengatakan bahwa pokok pokok pikiran DPRD sesuai dengan Daerah Pemilihan (Dapil) dan mencoba untuk pengusulan yang mungkin luput dari musrenbang dimasukkan melalui pokok pokok pikiran Anggota Legislatif itu.
“Masuknya beberapa program tersebut adalah hasil dari masyaraka, ada yang terlupakan dan dipandang perlu misalnya pelaksanaan musrenbang ini pada bulan Februari terus di bulan Maret itu ada hal-hal yang tidak tersampaikan di dalam musrenbang makanya melalui pokok pokok pikiran DPRD,” tuturnya.
Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki SH itu menjelaskan bahwa sebenarnya pintu masuk dari pembangunan itu ada dua, yang pertama itu adalah hasil musrembang yang kedua itu sebetulnya ada di dalam Poko pikiran DPRD dan itu dijamin oleh undang-undang.*(rapi)
Komentar