Natuna, (RP) _ Mesin pembangkit listrik PLN Ranai Natuna yang terletak di Jalan Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng Ranai di hamuk sijago merah Rabu (09/1) sekitar jam 18:05 Wib.
Hamukan sijago merah yang menghantam mesin pembangkit listrik milik PLN Ranai itu sontak membuat panik warga masyarakat sekitar lokasi PLN dan warga Ranai.
Petugas pemadam kebakaran dibantu warga berjibaku memadamkan api.
Dari pantauan media ini, api sudah melahap 4 box mesin pembangkit. Para tim Damkar baik dari Damkar Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI AL dan TNI AU sudah mulai terjinakan.
Komandan Angkatan Laut Ranai Harry Setyawan juga tampak langsung turun ke TKP bersama tim Damkar Hantu Laut Milik Lanal Ranai untuk menjinakkan sijago merah dari posisi utara gedug PLN Ranai melalui Jalan Hasan Ramli bersama Tim Damkar Pemkab Natuna.
Selain Komandan Lanal Natuna, Komandan TNI AU RSA Kol. Pnb. Prasetya Halim juga tampak memimpin pasukan Damkar dari Dirjen Perhubungan Udara Milik RSA Ranai yang berupaya menjinakkan sijago merah dari posisi dalam kawasan gudang pembangkit listrik bersama Damkar Pemkab Natuna.
Hamukan sijago merah juga membuat perhatian para FKPD yang tampak hadir di tempat kejadian perkara.
Bupati Natuna, Drs. H. A. Hamid Rizal, M.Si, Ketua DPRD Natuna, Yusripandi, Wakil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA didampingi Kapolres Natuna AKBP Nugroho DK dan Danyon Komposit I/Gardapati Natuna Letkol Inf Ahmad Daud Harahap tampak hadir di tempat kejadian perkara.
Penyebab kebakaran hingga saat berita ini di terbitkan belum ada keteranga resmi dari pihak manajemen PLN Ranai serta kerugian yang ditimbulkan dari musibah ini, namu akibat dari kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa.
Menurut Rodiah (34) yang merupakan warga yang rumah kedoamannya berada di sebelah utara Gudang Pembangkit Listrik Diesel milik PLN Ranai di Jalan hasan Ramli itu mengatakan, api mulai menyala pas waktu Sholat Magrib tiba sekitar jam 18:05 Wib dan kejadian ini merupakan kejadian yang ke tiga kalinya.
Lebih lanjut Rodiah sebagai penduduk setempat, mengatakan bahwa selama ini mereka tidak pernah mendapat perhatian dari PLN.
“Kami pernah di jumpai oleh pihak PLN dari pusat saat melakukan survey sekitar tahun 2013 lalu, yang mana mempertanyakan bahwa pernah tidak mendapatkan konpensasi dari pihak PLN setempat, dan kami sampaikan saat ini kami warga yang berada di kawasan sekitar wilayah Gudang Pembangkit Listrik Diesel ini tidak pernah menerima”, ungkapnya.
Rodiah menambahkan, kita memaklumi sebagai penduduk dan memasuki daerah yang berkembang itu sudah menjadi resiko kita, tetapi kita sangat berharap pengamanan agar lebih di tingkatkan, karena kita tak ingin hal seperti ini terus berulang-ulang.(rapi).
Komentar