Tanjungpinang _ ranaipos.com (RP) : Puluhan warga Kota Piring melakukan aksi meminta di buka Pembatasan jalan yang ada di depan Pos Penjagaan jalan DI Panjaitan kilometer 7 Tanjungpinang, Kamis (12/8/21) pagi.

Aksi demo, terlihat ibu-ibu dan bapak-bapak melakukan aksi dan orasi dengan memegang tulisan di atas karton yang bertugas “kami capek Mutar-mutar”.
Salah seorang warga saat dijumpai media ini mengatakan bahwa pembatasan jalan ini tidak ada manfaatnya sama sekali malah membuat masyarakat susah.
Karena harus memutar jalan yang cukup jauh untuk sampai ke tujuan. Memakan waktu dan menghabiskan bensin.
“Gak ada manfaatnya Pembatasan jalan ini yang sudah ditutup cukup lama, hanya untuk kepentingan sepihak saja, dengan adanya PPKM ini, masyarakat susah dan menjadi korbannya,” ungkapnya kesal.
Merurut keterangan warga penutup jalan itu sempat dibuka pada Selasa (10/8/2021) pagi, namun malam terlihat dipasang kembali.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando saat dikonfirmasi okeh media ini via WhatsApp_nya mengatakan bahwa banyak warung-warung, non esensial yang tidak taat prokes, sudah kendor masyarakat dalam penetapan itu.
“Jika masyarakat sudah kendor dalam penetapan prokes, maka tidak menutup kondisi level 3 bisa berubah lagi level 4. Kalau seperti ini. Makanya upaya Polri tidak kendor untuk membatasi mobilitas masyarakat,” terangnya.
PPKM level 1 sampai dengan 4 intinya pembatasan kegiatan masyarakat. Upaya didalamnya termasuk rekayasa lantas ke arah pusat-pusat keramaian kegiatan masyarakat.
“Intinya membuat masyarakat berpikir tidak keluar atau aktifitas dirumah saja. Apalagi kondisi Tanjungpinang hari ini masih +110. Menunjukkan masih tingginya masyarakat yang tidak taat protkes. Sementara Melayu Kota Piring salah satu kelurahan yang paling tinggi angka Covid,” pungkasnya.*dewi
Komentar