www.ranaipos.com _ Natuna : Pemerintah Kabupaten Natuna terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dengan berbagai infrastruktur transportasi.

Upaya ini membuahkan hasil positif, mempermudah mobilitas masyarakat serta mempercepat distribusi barang dan jasa di wilayah kepulauan tersebut.
Awal 2025, Pemkab Natuna Berhasil Melobi Pelayaran Kapal Perintis untuk Singgahi Pulau Seluan dan Pulau Panjang yang merupakan kecamatan pemekaran baru di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.

Pemerintah Kabupaten Natuna setiap tahun tidak pernah menghentikan upayanya untuk meningkatkan keterhubungan wilayah.
Di awal tahun 2025 ini, Pemkab Natuna berhasil menghadirkan layanan konektivitas laut di dua (2) wilayah kecamatan yang selama ini belum mendapatkan layanan pelayayaran regional secara reguler.

Atas keberhasilan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Allazi, SE saat di temui media ini si ruang kerjanya, Senin (03/01/25) siang menyampaikan rasa syukur karena upaya keras yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu tersebut telah membuahkan hasil yang menguntungkan bagi masyarakat di dua kecamatan khusunya dan umumnya Kabupaten Natuna.
“Dan kami menghaturkan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung langkah-langkah kami dalam menambah dua rute pelayaran itu di Natuna,” tutur Allazi.

Allazi menambahkan, kedua rute baru pelayaran perintis tersebut meliputi rute Pulau Seluan dan rute Pulau Panjang yang mana kedua wilayah kecamatan baru itu mulai disinggahi oleh pelayaran perintis sejak Januari 2025. Rute ke Pulau Panjang dimulai tanggal 10 Januari, sedangkan Pulau Seluan dimulai tanggal 24 Januari.
“Alhandulillah itu dua rute kapal perintis yang dapat kami perjuangkan tambah hingga tahun ini,” tutur Allazi.

Dengan dilayarinya kedua wilayah kecamatan itu, rute Natuna menjadi bertambah dalam layanan trayek (R) yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Adapun di Natuna terdapat tiga trayek yang melayani pelayaran yaitu trayek R-7, R-8 dan R-9. Trayek R-7 melayani jaringan yang meliputi trayek Tanjungpinag, Jagoh/Dabo, Pulau Pekajang, Belinyu, Pulau Pekajang dan Jagoh/Dabo.
Kemudian terdapat juga jaringan Tanjungpinang, Tambelan, Midai, Selat Lampa, Pulau Laut, Seluan, Selat Lampa, Subi, Pulau Panjang, Serasan, Sintete, Tambelan, Batam dan Tanjung Pinang.

Sedangkan trayek R-8 meliputi jaringan Kijang, Tambelan, Pontianak, Serasan, Subi, Selat Lampa, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa dan Kuala Maras. Kemudian ada juga jaringan Kijang, Pelabuhan Sungai Guntung, Tembilahan, Pelabuhan Sungai Guntung dan Kijang.
Dan terakhir trayek R-9 yang meliputi jaringan Sintete, Serasan, Subi, Ranai/Penagi, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Letung, Tanjungpinang, Tambelan dan Sintete.
“Nah itu trayek-trayek kita. Dan Seluan sama Pulau Panjang itu masuk jaringan R-7 yang dilayani sekali dalam 14 hari. Lumayanlah, kita bersyukur. Mudah-mudahan nanti jumlah kehadirannya bisa bertambah,” ungkapnya.
Selanjutnya ia mengakui upaya untuk mengahdirkan layanan pelayaran perintis di Seluan dan Pulau Panjang itu tidak mudah.
Hal ini karena infrstruktur dan fasilitas pelayaran di kedua wilayah tersebut seperti pelabuhan dan sarana lainnya belum tersedia meskipun hanya untuk kapal perintis.
Namun berkat berkat kerja keras dan data pendukung yang disodorkan ke pemerintah pusat berupa data penduduk, sumberdaya alam, industri dan lain sebagainya itu, akhirnya Kementerian Perhubungan RI dapat menyetujuinya.
Layanan pelayaran untuk Seluan dan Pulau Panjang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pehubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Nomor KP-DJPL 693 Tahun 2024 Tentang Penetapan Jaringan Trayek Penyelenggaraan Pelayaran Perintis Tahun Anggaran 2025.
“Jadi walaupun kapalnya hanya bisa lego jangkar di sana karena tidak ada pelabuhan tempatnya berlabuh, itu sudah luar biasa mendukung jalannya kemajuan di kedua wilayah itu,” tegasnya.
Dan dengan demikian Allazi berharap kedepan pemerintah dapat segera membangun infrastruktur dan sarana pelayaran yang lebih banyak lagi di Natuna
“Dan mudah-mudahan harapan kita itu dapat dipenuhi oleh negara secepatnya,” harap Allazi.
Camat Seluan Emil Bersama Kapten dan ABK KM Sabuk Nusantara 48.
Sementara Camat Kecamatan Seluan, Emil Lesmana kepada media ini mengaku gembira atas kehadiran kapal perintis Sabuk 48 yang telah dapat menyinggahi dan melayani keperluan masyarakat di wilayah kecamatannya.
“Karena itu harapan kami dari dulu, dan ini pasti dapat menambah gerakan kami ke arah yang lebih maju,” ungkap Emil Lesmana saat di hubungi melalui telepon selulernya.
Bahkan saking syukur dan gembiranya, Emil dan warga setempat beramai-ramai menyambut kedatangan KM Sabuk 48 dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada Capten serta seluruh awak kapal.
“Kami beramai-ramai ngajak Pak Kapten dan ABK turun ke Pulau untuk sekedar foto bersama. Saking gembiranya,” ungkap Emil dengan nada gembira.
Terkait kemanfaatan yang dapat diperoleh atas kehadiran layanan pelayaran itu, Emil mengaku banyak sekali kemanfaatan yang dapat diraih.
Ia menegaskan, hal paling menguntungkan adalah terjadinya arus gerakan barang dan orang yang lebih lancar dan menyebar lebih luas karena wilayahnya sudah terhubung dengan layanan pelayaran yang lebih besar dan dengan jarak jangkau yang lebih luas.
Sehingga dengan ini pembangunan di wilayah tersebut akan dapat berjalan lebih cepat akibat lancarnya arus keluar masuk orang dan barang.
Begitu juga dengan potensi sumberdaya alam yang ada di Seluan seperti cengkeh, pisang, kelapa dan komoditas lainnya bisa didrop ke luar pulau Seluan sebagai hasil pendapatan masyarakat.
“mudah-mudahan dengan ini perputaran ekonomi di Kecamatan Pulau Seluan semakin maju dan berkembang,” harapanya.*(red)
Komentar