NATUNA _ Guna memastikan langsung keamanan pada malam perayaan Imlek yang ke 2570, Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto SIK, kembali mengunjungi tempat peribadatan umat Tionghoa Kelenteng Fuk De Chi, Penagi Kelurahan Bandarsyah Kecamatan Bunguran Timur, Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Senin (04/02) malam.
Dalam kunjungannya, Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto SIK menemui sejumlah warga Tionghoa guna mengetahui segala kendala dalam peringatan perayaan imlek dikampung Tua Penagi.
Kapolres Natuna, AKBP Nugroho disela peninjauan menjelaskan, sedikitnya 100 orang personil gabungan TNI-Polri diterjunkan dalam pengamanan perayaan imlek kali ini. Pengamanan terdapat dua titik pusat perayaan imlek yang menjadi target pengamanan, yakni di Klenteng Fuk De Chi Penagi, dan Vihara Darma Bakti Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat.
“Kita memang sudah melakukan rencana pengamanan terhadap kegiatan perayaan Imlek di wilayah hukum Polres Natuna. Terdapat dua titik pusat perayaan imlek, Kelenteng Fuk De Chi dan Vihara Darma Bakti”, Ungkap Nugroho DK.
Kapolres Nugroho DK menambahkan, pengamanan akan terus dilakukan selama berjalannya perayaan Imlek. Pengamanan tersebut sebagai bentuk wujud kenyamanan bagi umat Tionghoa dalam melaksanakan ibadah dihari besarnya.
“Pengaman tergantung dari pada kegiatan. Untuk Kelenteng Fuk De Chi akan dirayakan selama 3 hari yakni tanggal 4, 9, dan hinggl 19 Februari mendatang dan sementara untuk Vihara Darma Bakti Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat perayaannya beturut-turut dari tanggal 4 samapai 6 Februari 2019”, imbuhnya.
AKBP Nugroho juga mengungkapkan, sebelum dilaksanakannya perayaan Imlek, juga telah dilakukan setererilisasi lokasi oleh aparat gabungan TNI-Polri bekerja sama dengan pemuda Kelenteng dan Vihara.
“Sebelum dilaksanakannya kegiatan itu, sudah dilakukan sterilisasi sekitaran Klenteng dan Vihara”, ucapnya.
Diketahui, Kampung Penagi merupakan daerah yang mayoritas penduduknya suku Tionghoa, sama halnya dengan Kelurahan Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat dan dengan demikian kedua daerah tersebut menjadi langganan keramaian masyarakat Natuna khususnya ketika masuk hari besar keagamaan warga Tionghoa setiap tahunnya. (rapi).
Komentar