NATUNA(RP) _ RANAIPOS.COM : Berawal dari cuitan seorang tenaga pengajar di media sosial facebook tentang mirisnya fasilitas sarana dan perasana sekolah di SMP Negeri 2, Jln Dtk.Wan Moh Benteng Ranai, membuat Komisi 1 Bidang Pendidikan DPRD Natuna melakukan insfeksi mendadak (Sidak) ke SMPN 2 Bunguran Timur.
Inspeksi mendadak ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Sofyan dan Eri Marka, SE Anggota Komisi 1 DPRD Natuna, di dampingi Tabranizal, Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan Dan Olah Raga Natuna serta beberapa wartawan pada, Senin (3/9) pagi.
Dalam sidak, Wan Sofyan menemukan berbagai sarana dan prasarana sekolah yang sangat memprihatinkan, seperti kursi guru yang jebol dan di lapisi triflek, meja, kursi belajar siswa yang berbahan kayu yang sudah mulai lapuk yang sudah layak diganti serta beberapa platpon sekolah di beberapa ruang belajar dan kuridor sekolah yang sudah pada jebol.
Dalam kesempatan sidak, Ketua Komisi 1 DPRD Natuna Wan Sofyan mengatakan hasil sidak ini akan dimasukan dalam pokok pikiran Komisi 1 DPRD Natuna yang dipimpinnya untuk segera diusulkan ke Pemerintah Daerah untuk dilaksanakan pengangaran pada tahun 2019 mendatang.
Dalam agenda Sidak Anggota DPRD Natuna tersebut rasa haru tercipta saat Wan Sofyan dihampiri salah satu Pengajar (Widiawati), yang telah memposting foto bangku guru sekolah yang kurang layak yang sempat viral belakangan ini di media sosial facebook berita Natuna yang akhirnya membuat Komisinya yang membidangi pendidikan ini turun lapangan.
Isak tangis Widiawati tak terbendung ketika bertemu wakil rakyat yang di dampingi langsung olek Tabranizal Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olah Raga Natuna.
Widiawati mengucapkan permohonan maafnya karena telah mempostingkan beberpa foto tersebut di media sosial.
“Ibu tak perlu minta maaf, justru kami wakil rakyat dengan kejadian ini sangat berterimakasih kepada ibu, karena dengan postingan ibu kami jadi tau dan hal seperti ini yang kami inginkan. Melaporkan setiap kendala yang di alami kepada kami atau dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti agar mutu pendidikan kita bisa terus terjaga dalam kegiatan belajar mengajar” ungkap Wan Sofyan.
Hal senada juga di sampaikan anggota Komisi I DPRD Natuna Eri Marka, SE, penggantian kursi dan meja juga semua atap sekolah yang sudah bocor dan hampir roboh itu harus segera di benahi pada tahun anggaran 2019 mendatang.
Semenrara Kepala SMPN 2 Ranai Fatur Rahman, S.Pd kepada awak media menggungkapkan keluhannya kepada Ketua Komisi 1 DPRD Natuna Wan Sofyan dan pihak Dinas Pendidikan Natuna, selain bangku dan kursi, pihaknya juga meminta Pemerintah Daerah membangun Aula Pertemuan sekolah dan penambahan komputer yang baru berjumlah 9 unit.
Tambahnya, ucapan terima kasih atas kehadiran Anggota DPRD dan Dinas Pendidikan Natuna yang telah datang dan memperhatikan langsung atas apa yang di alami oleh SMP Negeri 2 Bunguran Timur itu dan pihaknya bisa menyampaikan atas kebutuhan ruang labor dan khususnya untuk Komputer masih sangat kekurangan dan menjadi kendala bila UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) akan di terapkan di tahun 2019 mendatang di SMPN 2 tersebut.
” saat ini hanya memiliki 9 unit komputer, namun kita juga menunggu bantuan CSR dari Bank Riau untuk penambahan 20 unit Komputer yang sempat di janjikan oleh Bank Riau kepada sekolah ini” ungkap Fatur.
Ungkapnya, tahun 2019 akan diberlakukan UNBK, untuk kelas 12 atau kelas III yang mengikuti ujian berjumlah 89 akan di bagi menjadi 4 Seasion (bagian waktu) untuk ujian di Labor komputer.
“Apalagi sekarang sistim ujian nasional kita berbasis komputer (UNBK), dengan jumlah komputer yang ada tentu kita juga kesulitan untuk melaksanakan UNBK ini” jelasnya.
SMP Negeri 2 Ranai memiliki 11 ruang belajar dengan 21 tenaga pengajar, 8 orang TU dan 260 siswa dengan luas wilayah 2,6 hektar.(rapi)
Komentar