Dinamika Politik. Pengakuan keberhasilan pembangunan dan akal bulus demi memperoleh pulus, mengejar simpati masyarakat tak perlu menjaga harkat dan martabat. Inilah ungkapan yang pantas atas dinamika politik yang di pertontonkan dihadapan masyarakat Natuna saat ini.
Kenapa tidak, bukannya dalam memperoleh dan mencari simpati masyarakat dengan menjual berbagai visi dan misi untuk kesejahteraan dan pembangunan Natuna yang lebih maju, matang dan mapan kedepan untuk menjadi sebuah kabupaten maritim yang berada di laut China Selatan yang berbatasan langsung dengan berbagai negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Philipina, Laos, Tiongkok, Brunei Darussalam dan Malaysia Timur itu melainkan mengklaimkan diri atas keberhasilannya sebagai anggota DPR RI (PAW) dari daerah pemilihan Kepri mengganti Ansar Ahmad yang maju dan terpilih sebagai Gubernur Kepri periode 2021 – 2025.
Berbagai klem pembangunan atas keberhasilannya mengusulkan proyek proyek strategis nasional dari APBN untuk masyarakat di beranda terdepan bagian Utara Indonesia (Natuna_red) tersebut di antara adalah proyek jalan Nasional Teluk Buton Kelarik yang kini masih terus di gesa penyelesaian pembangunannya, proyek pembangunan Embung Sedanau, Proyek Pembangunan Embung sebayar, proyek pembangunan jalan Inpres di Kecamatan Serasan serta pembangunan Relokasi Perumahan warga tanah longsor di Kecamatan Serasan dan beberapa proyek pembangunan lainnya.
Baru-baru ini kembali mencuat pengakuan keberhasilan dari calon pasangan calon Bupati Natuna No Urut 01 ini atas pengusulan pembangunan perbaikan pelabuhan WK yang sedang di bangun di kecamatan Midai yang telah mengalami kerusakan parah karena putus termakan usia.
Pengakuan ini di ungkapkan oleh Ketua Tim Pemenangan pasangan Cen Sui Lan dan Jarmin yaitu Hadi Candra saat melakukan kampanye pasangan calon Bupati Natuna No Urut 01 di kecamatan Midai.
“Pas Ibu Cen lagi RDP dengan Mentri Perhubungan tentang pelabuhan WK ini, tapi ada yang klem hari ini. Pemimpin Natuna hari ini diklem die yang menganggarkan, itu salah. Itukan anggaran Kementerian Perhubungan tidak ada urusan dengan APBD,” ungkap Hadi Candra dalam orasi politiknya saat melakukan kampanye pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Natuna Nomor Urut 01 di Kecamatan Midai beberapa waktu lalu yang dikutip dari media sosial tim kampanye paslon nomor urut 01 yang tersebar di beberapa platform digital, Minggu (17/10/24).
Hadi Candra, dalam orasi kampanyenya selaku Ketua Tim Pemenangan Cen Sui Lan Jarmin (Cermin_red) itu terus memberikan keyakinan dan simpatik pendukungnya dengan memberikan dan menggiring opini yang menyudutkan kinerja kepemimpinan Bupati Natuna Wan Siswandi dan Rodhial Huda yang juga sebagai kandidat calon Bupati dan wakil Bupati Natuna dengan nomor urut 02 mengatakan tentang pembangunan perbaikan pelabuhan WK yang sedang dikerjakan saat ini di kecamatan Midai itu bukan usulan dari pemerintah daerah Kabupaten Natuna dan bukan menggunakan APBD Natuna melainkan usulan dari Cen Sui Lan sebagai anggota DPR RI pada saat itu.
“Datang ke sini kemarin bilang ni kami yang bangun, kami yang nganggarkan, ngak Bu, kita boleh membuka file, kita buka file tanggal berapa ente usulkan kalau memang ada ente usulkan, kalau memang ada diusulkan, kita berani celen itu kalau memang ada,” ungkap Hadi Candra dengan nada berapi-api memberikan keyakinan kepada masyarakat pendukungnya.
Hadi Candra juga menceritakan dengan penuh keyakinan bahwa pembangunan perbaikan Pelabuhan WK Kecamatan Midai itu adalah murni merupakan usulan dari calon kandidat Bupati Natuna Cen Sui Lan yang saat itu ungkapnya sedang melakukan RDP dengan Kementerian Perhubungan dan menelpon dirinya langsung (Hadi Candra _red).
“Can apa yang mau awak usulkan ni, saye lagi rapat dengan Menteri Perhubungan kira-kira apa yang di butuhkan untuk Kabupaten Natuna tentang pelabuhan, kapal dan lain lain. Teringatlah pada saat itu bahwa pelabuhan kite sudah ambruk dan ngak layak untuk sandar kapal. Makan Buk Cen ini adalah yang lebih mendesak yaitu tentang pembangunan pelabuhan WK,” ungkap Hadi Candra.
Sementara berdasarkan informasi dan data digital mengungkapkan dan diperoleh oleh para awak media, terkait beberapa pembangunan di Kabupaten Natuna yang menggunakan anggaran APBN serta Inpres semuanya merupakan usulan dari pemerintah daerah Kabupaten Natuna termasuk pengusulan perbaikan pembangunan pelabuhan WK Kecamatan Midai Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Sementara informasi pembangunan yang merupakan murni usulan dan Cen Sui Lan sebagai Anggota DPR RI saat dirinya menjadi anggota DPR RI yang merupakan anggota PAW Gubernur Kepri Ansar Ahmad adalah pembangunan jembatan layang penyeberangan yang berada di Segeram Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat serta pembangunan pelantar wisata mangrove Sebala Desa Batu Gajah yang menjadikan keluhan warga masyarakat setempat yang mana pembangunan tersebut membuat masyarakat setempat terasa asing dan menjadi asing dan penonton di kampung sendiri yang maana di karenakan masyarakat setempat ketika memasuki wilayah tersebut harus membayar biaya masuk seharga Rp. 2000 perorang kepada pengelola sementara itu kampung halaman sendiri.
Terkait beberapa pembangunan di Kabupaten Natuna yang mana sering dikelem oleh tim pemenangan Cermin tersebut yang merupakan hasil perjuangannya itu juga telah membuat pasangan calon Bupati Natuna Wan Siswandi dan Rodhial Huda berang hingga memberikan klarifikasi kepada para awak media serta beberapa data usulan yang merupakan bukti kerja nyatanya yang mana dari data secara administrasi serta Poto dan video pertemuannya dengan kementrian dan lembaga yang bersangkutan.
Khususnya, terkait pengusulan pembangunan perbaikan pelabuhan WK di Kecamatan Midai seperti yang dikalem oleh Hadi Candra Ketua Tim Pemenangan Cen Sui Lan – Jarmin tersebut di bantah langsung dengan bukti surat Bupati Natuna pada tanggal 12 Agustus 2021 yang mana Pemerintah Kabupaten Natuna mengeluarkan surat dengan nomor 139/DISHUB/VIII/2021 dengan perihal Permohonan Usulan Perbaikan Pelabuhan Laut di Kabupaten Natuna yang ditujukan kepada Mentri Perhubungan, C.q Dirgen Perhubungan Laut di Jakarta.
Adapun isi surat yang ditanda tangani oleh Bupati Natuna, Wan Siswandi, S.Sos., M.Si tersebut adalah Kabupaten Natuna sebagai salah satu wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) sangat memerlukan dukungan sarana dan prasarana transportasi laut yang baik guna menunjang mobilitas angkutan orang dan barang serta kelancaran aktifitas ekonomi antar pulau di wilayah Kabupaten Natuna.
Dengan mendukung maksud tersebut diatas dengan ini kami mengajukan usulan perbaikan beberapa fasilitas pelabuhan laut antara lai ; 1. Pelabuhan Midai yang mengalami kerusakan pada beberapa titik. 2. Pelabuhan Serasan mengalami ada goyangan yang kuat pada dermaga saat disandari kapal dikarenakan sudah lamanya pelabuhan tersebut. 3. Pelabuhan Selat yang mengalami kerusakan pada beberapa titik serta fasilitas lainnya. 4. Lanjutan pembangunan Pelabuhan Seluan yang terhambat pembangunannya yang di tandatangani langsung oleh Bupati Natuna Wan Siswandi, S.Sos., M.Si.
Beberapa usulan pembangunan lainnya yang juga diklem merupakan hasil usulan Cen Sui Lan sebagai anggota DPR RI (PAW) tersebut juga di tampilkan dalam tulisan ini ya itu proyek jalan Nasional Teluk Buton Kelarik yang saat ini masih terus di gesa penyelesaian pembangunannya, proyek pembangunan Embung Sedanau, Proyek Pembangunan Embung sebayar, proyek pembangunan jalan Inpres di Kecamatan Serasan serta pembangunan Relokasi Perumahan warga korban tanah longsor di Kecamatan Serasan.
Masyarakat tentu berharap agar setiap pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Natuna kali ini dapat menghadirkan visi dan misi yang jelas, relevan, dan benar-benar berpihak pada kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Dengan visi dan misi yang kuat dan realistis, masyarakat bisa lebih mudah menilai dan memilih pemimpin yang paling mampu membawa perubahan positif dan pembangunan yang berkelanjutan di Natuna. Setiap paslon benar-benar serius dalam menyampaikan program-program terbaik yang bisa mereka wujudkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat menginginkan kampanye yang fokus pada solusi, bukan sekadar perdebatan atau saling menyalahkan atas pembangunan yang sedang berjalan dan sudah berhasil di bangun. Daripada mengkritik tanpa dasar atau saling mengklaim, para calon sebaiknya menunjukkan program dan rencana konkret untuk melanjutkan atau meningkatkan pembangunan yang ada. Dengan begitu, pemilihan menjadi ajang untuk melihat siapa yang memiliki visi terbaik, bukan sekadar ajang saling menjatuhkan.
Jika pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Natuna dapat menjaga etika politik, tentu akan membantu menciptakan suasana yang damai dan kondusif. Dengan demikian, masyarakat dapat menggunakan hak pilih mereka dengan tenang dan merasa yakin bahwa proses pemilihan berlangsung adil dan transparan. Semoga Pilkada Natuna berjalan dengan aman, lancar, dan menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi Natuna selama 5 tahun kedepan dan terus memberikan perubahan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemungutan suara tinggal 29 hari lagi, semoga Pilkada Natuna bisa menjadi contoh politik yang dewasa dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok.***
Penulis : Muhammad Rapi
Editor : Rapi
Penanggung Jawab : Ramayulis Piliang
Dokumentasi : Tim Redaksi ranaipos.com
Komentar