ANAMBAS – ranaipoa.com : Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Kepulauan Anambas, H. Marjohan sekaligus anggota Komisi II DPRD Anambas, menyerap aspirasi dan informasi dari awak media melalui kegiatan coffee morning yang laksanakan di warkop Saipul di Desa Sri Tanjung Kamis 4/12/2025 pagi.
Selain dari agenda tersebut pertemuan ini juga bertujuan mempererat silaturahmi antara pengurus Partai PKS dan rekan pers di Anambas.
“Kami berharap ada masukan dan saran dari rekan-rekan media untuk bersama membangun Kabupaten Kepulauan Anambas agar ke depan lebih maju dan lebih baik lagi,” ujar Marjohan.
Ia menambahkan, PKS Anambas akan menjadikan agenda coffee morning sebagai kegiatan berkelanjutan dan siap menindaklanjuti berbagai masukan wartawan untuk dibahas bersama anggota DPRD Anambas.
“InsyaAllah kegiatan coffee morning ini akan rutin kami lakukan pada tahun 2026, informasi sera saran dan pendapat yang disampaikan akan kita bahas nantinya bersama dengan anggota DPRD lainnya ,” tambahnya.
Ruang diskusi yang dibuka dalam pertemuan tersebut mendapat sambutan positif dari seluruh wartawan yang hadir. Para pewarta menyampaikan pandangan dan saran terkait isu-isu yang berkembang di tengah masyarakat.
Dalam diskusi santai itu, Rikaswin dari Media Pojok Batam menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan coffee morning PKS Anambas. Namun ia turut menyinggung turunnya anggaran publikasi media yang dinilai perlu kembali diperhatikan.
“Peran media sangat penting dalam mendorong kemajuan pembangunan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Kita memahami kondisi keuangan daerah saat ini, tetapi pers sebagai kontrol sosial tetap harus diperhatikan. Kami berharap hal ini menjadi perhatian rekan-rekan anggota DPRD Anambas,” jelasnya.
Sementara itu, Heri, perwakilan media Ranaipos di Anambas, menyampaikan aspirasi masyarakat yang diterimanya terkait antar moda transportasi, baik laut maupun darat. Ia menyoroti mahalnya biaya angkut transportasi di Bandara Letung yang sering dikeluhkan masyarakat maupun tamu yang berkunjung ke Anambas.
Ia menilai perlunya penertiban aturan tarif transportasi melalui regulasi resmi seperti Peraturan Daerah.
“Pers sebagai pilar keempat berarti media adalah kekuatan independen yang menjaga keseimbangan demokrasi dengan memberikan informasi, melakukan kontrol sosial, dan menyuarakan kepentingan publik,” terang Heri.
Ia menekankan bahwa tingginya tarif angkutan di Bandara Letung harus segera dibahas oleh Komisi II DPRD Anambas.
“Keluhan ini saya temukan langsung di lapangan, baik dari masyarakat lokal maupun tamu luar daerah. Tarif angkutan penumpang di Bandara Letung itu sangat tinggi. Melalui Komisi II DPRD Anambas perlu dilakukan pembahasan untuk menertibkan tarif transportasi yang layak,” ucapnya.
Heri juga berharap adanya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif untuk menuntaskan persoalan tersebut, terutama karena Jemaja merupakan pintu gerbang masuk ke Anambas.
“Sejak sekarang harus sudah dilakukan pembenahan terkait tarif angkutan transportasi di Anambas agar tidak terjadi praktik ilegal,” pungkasnya,*(rp)





Komentar