Batam (RP) _ www.ranaipos.com : Sejumlah kalangan memprediksi sosok Walikota Batam tidak ada lawan tanding jika kembali lagi mencalonkan diri untuk priode berikutnya pada Pilkada Pilwako Batam yang mana dinilai sangat dominan dan terlalu kuat untuk disaingi.
Pilkada Batam akan berlangsung serentak dengan sejumlah kota dan kabupaten bahakan provinsi lainnya di Indonesia. Tapi sampai saat ini belum ada nama yang berani muncul, padahal waktunya tak lama lagi untuk memperkenalkan diri dan menunjukkan kemampuan untuk memimpin Batam. Meyakinkan masyarakat bahawa layak dipilih. Sementara incumbent HM Rudi sudah membuktikannya. Nama lain belum ada.
Bukti lain, justru sejumlah praktisi politik dan pengamat politik Batam hanya memprediksi pendamping HM Rudi. Siapa yang pantas mendampingi Sang Walikota melanjutkan tugasnya membangun Batam lebih maju lagi kedepannya. Sejumlah media lokal sudah mulai melakukan pemanasan memunculkan figur-figur berkualitas.
Dikutip dari sejumlah media lokal baik online mau cetak, praktisi hukum dan akademisi Markus Gunawan mengatakan, yang menarik justru siapa yang akan mendampingi HM. Rudi sebagai wakil walikota. Pak Amsakar memang yang paling berpeluang, tetapi banyak juga tokoh lain yang mungkin sangat pantas mendampingi beliau,” katanya, Rabu (12/6) pekan lalu.
Namun Markus menyinggun soal munculnya nama Candra Ibrahim, Ketua PWI Kepri mengatakan bahwa dia (Candra Ibrahim_red) Pilkada Natuna. Kalau saya pribadi mengatakan, beliau lebih cocok mengabdi untuk Batam,” ungkapnya.
Sementara itu ketua DPC PKB Kota Batam, Jefri Simanjuntak mengatakan, saat ini sudah banyak figur yang memang layak untuk dimajukan dalam Pilkada 2020 mendatang. Bukan hanya dari kalangan internal partai namun juga dari profesional. Menurutnya, semakin banyak calon maka akan semakin bagus.
“Dari PKB sendiri, siapa yang muda dan punya visi yang jelas akan tetap kita tampung,”pungkasnya.
Nama Candra Ibrahim menurutnya sangat layak.
“Tergantung bung Candra berkoordinasi dengan partai mana nantinya. Kalau dari internal kami ada beberapa figur yang layak untuk dimajukan, dan Candra menurut kami layak diperhitungkan. Nah semua figur ini akan kita saring,” ujaranya.
Menanggapi munculnya nama muda dari kalangan profesional ini, Ketua Dewan Penasihat PWI Kepri Marganas Nainggolan menyambut positif.
“Jika nama tokoh dari pers, dari PWI ada yang melirik, kita mesti mendorong. Apalagi untuk kepentingan Batam,” ujarnya.
Artinya, PWI Kepri siap menghibahkan figur-figur yang dianggap layak menjadi bagian dari penentu kebijakan dalam memajukan Batam.
“PWI Kepri siap hibahkan,” tegas Marganas saat berdiskusi dengan Ketua Dewan Kehormatan PWI Kepri, Ricard Nainggolan, Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim dan sejumlah pengurus harian lainnya.
Candra menurut Marganas sudah cukup matang diorganisasi, yang bersangkutan juga punya basic ilmu ekonomi yang mempuni, dan kini sedang menakhodai perusahaan Batam Pos.
“Kemampuannya sudah lebih dari mencukupilah, Candra layak menjadi pertimbangan Pak Rudi dalam menentukan pasangan,” ungkap Marganas.
Setali tiga uang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Kepri, Ricard Nainggolan juga mengungkapkan hal yang sama.
“Sudah saatnya figur dari PWI Kepri, insan pers, wartawan menjadi penentu kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Batam,” ungkap Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Batam ini.
Pria yang akrab disapa Opung ini juga akan merangkul sejumlah pihak dan akan memberikan dukungan penuh pencalonan Candra Ibrahim.
“Insan pers Kepri pasti akan memberikan dukungan penuh, karena ini menjadi moment perjuangan bersama demi Batam yang lebih maju,” ungkap Opung.
Sementara itu Candra Ibrahim sangat berterima kasih dengan dukungan, dorongan dan semangat yang diberikan oleh Ketua Dewan Penasehat dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Kepri.
“saya secara pribadi sudah melakukan pendekatan-pendekatan awal kepada sejumlah pihak termasuk partai politik, dukungan dari teman-teman, para senior menjadi modal dasar saya dalam melangkah lebih lanjut,” ujar Candra yang didampingi Sekretaris PWI Kerpri Novianto, Sekretaris DK Haryanto dan Ketua Pokja PWI Batam, Noer Syahrullah di PIH Batam. (red)
Komentar