TANGGERANG (RP) _ RANAIPOS.COM: Hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten, Minggu, (4/11), Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar tradisional. Kali ini giliran Pasar Anyar, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang disambangi Presiden.
Menariknya, Presiden Jokowi mengendarai sepeda motor custom untuk menuju ke pasar. Adapun sepeda motor yang ditungganginya adalah Kawasaki W175 beraliran tracker dan berwarna dominan hijau.
Sekira pukul 06.15 WIB, bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Presiden Jokowi mulai mengendarai sepeda motor dari Jalan M.H. Thamrin, Tangerang.
Di sepanjang jalan tak sedikit masyarakat yang antusias menyapa presidenpun membalas sapaan mereka dengan melambaikan tangan dan tersenyum.
Setibanya di pasar sekira pukul 06.33 WIB, kedatangan presiden disambut riuh para pedagang dan pembeli. Mereka langsung mengerubuti presiden untuk bersalaman dan berswafoto.
Presiden Jokowi kemudian berjalan ke dalam pasar untuk mengunjungi para pedagang antara lain sayuran, buah-buahan, ayam, telur, hingga daging. Di setiap lapak pedagang yang dikunjungi, Presiden Jokowi berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.
“Yang pertama kitakan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak..? Setelah cek semua stabil,” kata Presiden Jokowi selepas peninjauan.
Berdasarkan pengamatan Kepala Negara, beberapa komoditas di pasar harganya stabil, bahkan mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp. 30.0000,- / kilogram menjadi Rp. 20.000,- sampai Rp. 22.000,- /kilogram.
Harga beras bervariasi antara Rp. 8.000,- sampai Rp. 12.000,- tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di kisaran Rp. 5.000,-.
“Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp.120.000,-. Melinjo, cabai Rp. 30,000,-, padahal kalau naik bisa Rp. 80,000,- ” lanjutnya.
Menurut Presiden, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Ia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.
“Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yang beli iya ndak..? Malah datang ke mal, supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” imbuhnya.
Presiden menuturkan, selain harga yang paling penting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau, dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan supermarket.
“Sudah sepakat dengan wali kota, tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah,” ujarnya.
Selesai meninjau dan berinteraksi dengan pedagang dan pembeli di Pasar Anyar, sekira pukul 07.30 WIB, Presiden Jokowi meninggalkan lokasi. Ia berkendara sepeda motor kembali dan melanjutkan perjalanan ke agenda kerja berikutnya.(machmdn/red/rapi)
Komentar