www.ranaipos.com (RP) _ Natuna : Bupati Natuna, Drs. H. Hamid Rizal, M.Si, menyambut kedatangan rombongan Mentri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Mentri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) Doni Mardono di Lanud Raden Sajad, Natuna, Ranai, Sabtu, (15/02) siang.
Menko PMK ke Natuna dalam rangka meninjau dan melepas pengembalian 238 WNI dari Wuhan yang telah selesai menjalani masa observasi selama 14 hari yang terhitung dari tanggal 02 Februari 2020 lalu.
Kepada awak Media, Muhadjir mengtakan, semua yang menjalani masa observasi di sini akan dikembalikan via Halim Perdanakusuma jakarta pada jam 12 siang ini, sebelum dilanjutkan pengembalian kedaerah asal masing-masing.
‘’Kondisi kesehatan semua yang lagi menjalankan observasi di Natuna ini, berdasarkan laporan dari Pangkogasgabpad, semuanya dalam kondisi sehat,’’kata Effendy.
Kepulangan ke jakarta semuanya nanti akan didampinggi lansung oleh menkes. Sementara, saya akan tetap disini untuk bertemu dengan tokoh masyarakat Natuna.
”Pertemuan dengan masyarakat ini merupakan perintah presiden ” ujarnya.
Menko PMK juga menambahkan, kelanjutan study mahasiswa akan dibicarakan lebih lanjut, yang penting mereka sudah kembali ke Indonesia. Biar tenang dulu, biar bersosialisasi dulu, nanti baru kita hitung dan apakah akan kembali ke tempat study mereka sampai menunggu wabah ini berakhir dan aman atau nanti bisa juga meraka tranfer kredit untuk melanjutkan study ke perguruan tinggi yang ada di Indonesia, itu sepanjang bidang studynya sesuai.
‘’Untuk beasiswa nanti kita bicarakan, karena beasiswa juga dibawah naungan Kementerian PMK, saya kira itu bukan perkara yang sulit, ‘’ jelasnya.
Sementara itu Bupati Natuna, Drs H Abdul Hamid Rizal M.Si mengatakan, 238 WNI dari Wuhan, China, yang telah menjalani observasi di Hanggar Lanud RSA dan dinyatakan dalam kondisi sehat, akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Dari Natuna, mereka akan dilepas dengan upacara adat tepung tawar dan doa tolak bala.
“Mereka akan dilepas dengan tepung tawar dan doa tolak bala dari Lembaga Adat Melayu Natuna (LAM) dan tokoh Masyarakat Natuna,” ungkap Hamid Rizal.
Upacara tepung tawar biasanya diadakan saat menerima tamu yang baru datang. Adat tepung tawar mengenakan daun khusus dan air putih.
“Diletakkan di kendi, tangan masuk dalam. Habis itu sama-sama berdoa,” terangnya.
Doa yang akan disampaikan agar para WNI dari Wuhan bisa selamat, sehat sampai ke daerah asalnya masing-masing.
“Ini menunjukkan bahwa warga kita selamat sampai ke sini dan pulang, itu adat kami,” tutur Hamid.(red/rp)
Komentar