www.ranaipos.com-Batam : Komitmen Pemerintah Kota Batam dalam memerangi narkotika kembali ditunjukkan lewat aksi nyata. Wali Kota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra secara langsung menghadiri pemusnahan dua ton sabu, hasil tangkapan terbesar dalam sejarah pemberantasan narkoba di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung di Alun-Alun Engku Putri, Batam Center, Kamis, (12/6/2025), dikemas dalam suasana โPesta Rakyat Bangkit Melawan Narkobaโ. Tujuannya bukan hanya memusnahkan barang bukti, tetapi juga membangkitkan kesadaran publik serta menggugah semangat kolektif masyarakat dalam melawan ancaman narkotika.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menko Polhukam RI Jenderal (Purn) Budi Gunawan, Kepala Staf TNI AL Muhammad Ali, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi serta unsur Forkopimda Kepri dan Batam.
Selain itu, turut hadir Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang memimpin pembacaan Deklarasi Anti Narkoba. Ia didampingi oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Amsakar menegaskan posisi Batam sebagai wilayah strategis yang tidak boleh dibiarkan menjadi jalur masuk narkoba. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membendung peredaran barang haram tersebut.
โBatam tidak boleh jadi titik rawan. Atas nama Pemko Batam dan BP Batam, kami siap memperkuat kolaborasi dengan semua unsur penegak hukum. Ini komitmen kami demi masa depan anak-anak bangsa,โ tegasnya.
Lebih jauh, Amsakar menyampaikan bahwa upaya pemberantasan tak cukup hanya dengan penindakan. Pemerintah Kota Batam juga telah membentuk Gugus Tugas Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) di 50 kelurahan. Gugus ini bertugas memberikan edukasi, pengawasan, dan pendampingan langsung di tingkat masyarakat.
โKelurahan harus jadi garda terdepan. Keterlibatan warga sangat penting karena narkoba menyerang tanpa mengenal usia, status, atau wilayah. Kalau ada yang mencurigakan, jangan ragu untuk melapor. Diam berarti membiarkan kehancuran masuk ke rumah sendiri,โ ujarnya.
Senada dengan itu, Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra memberikan apresiasi atas keberhasilan tim gabungan yang terdiri dari BNN, Bea Cukai, TNI AL, dan Polri di bawah koordinasi Kemenkopolhukam. Ia menyebut penggagalan penyelundupan sabu asal Thailand ini sebagai bukti nyata keberhasilan sinergi nasional dalam menjaga perairan Kepri dari ancaman narkotika.
Menko Polhukam Budi Gunawan yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto, yang mengapresiasi kerja keras semua pihak. Menurutnya, Presiden menekankan bahwa perang terhadap narkoba harus menyeluruh, tidak hanya melalui penindakan keras tetapi juga lewat edukasi sejak usia dini.
Adapun barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil operasi gabungan pada 22 Mei 2025 terhadap kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Andaman. Dari kapal tersebut, aparat menyita 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu, dengan total berat 2.115.130 gram. Jika diasumsikan satu gram sabu dikonsumsi oleh empat orang, maka penyitaan ini setara dengan menyelamatkan sekitar delapan juta jiwa.
Pemusnahan barang bukti dilakukan di dua lokasi. Sebanyak 30 bungkus pertama dimusnahkan menggunakan incinerator di lokasi acara, sementara sisanya dihancurkan di fasilitas pengelolaan limbah B3 milik PT Desa Air Cargo Batam (DACB), Kabil-Nongsa yang telah ditunjuk secara resmi.(red)
Komentar